Baghdad, Gatra.com - Kedutaan Amerika Serikat di Baghdad pada hari Jumat mendesak semua warganya untuk segera meninggalkan Irak, pasca serangan udara AS menewaskan pemimpin Pasukan Quds Iran Qassem Soleimani dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis.
“Karena meningkatnya ketegangan di Irak dan kawasan itu, Kedutaan Besar AS mendesak warga Amerika untuk memperhatikan Travel Advisory Januari 2020 dan segera meninggalkan Irak. Warga AS harus berangkat melalui maskapai jika memungkinkan, jika gagal melakukannya, ke negara lain melalui jalur darat,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Pentagon maupun Iran menyebut Amerika Serikat telah membunuh Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Quds, yang selama ini menjadi ujung tombak militer berpengaruh Iran di Timur Tengah, pada serangan udara di bandara Baghdad.
Dikutip reuters, seorang juru bicara milisi menyebut komandan tinggi milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang merupakan penasihat Soleimani, juga tewas dalam serangan tersebut.
Dua kejadian besar ini sepertinya menjadi pukulan berat bagi Iran, yang selama ini berkonflik dengan Amerika Serikat. Pekan lalu terjadi peningkatan tajam serangan terhadap kedutaan AS di Irak oleh milisi pro-Iran, pasca serangan udara AS. Penggerebekan dilakukan milisi Kataib Hezbollah, yang didirikan oleh Muhandis.
"Atas arahan Presiden, militer AS telah mengambil tindakan tegas untuk melindungi personil AS di luar negeri dengan membunuh Qassem Soleimani," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
Soleimani adalah tentara cukup disegani di Iran, dan merupakan ujung tombak di Timur Tengah.
Para pejabat AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa Soleimani telah tewas dalam serangan pesawat tak berawak. Pengawal Revolusi Iran mengatakan dia terbunuh dalam serangan helikopter Amerika.