_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Jakarta, Gatra.com - Koordinator Nasional jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji memandang langkah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam menangani dampak banjir khususnya yang menerpa fasilitas pendidikan seperti Sekolah terkesan lamban.
"Mendikbud [Nadiem] terkesan lamban, padahal banyak sekolah yang terkena dampak dan akses sekolah juga terganggu. Bahkan fasilitas di beberapa sekolah juga rusak, Ujar Ubaid kepada wartawan di Jakarta, Jumat (3/1).
Ubaid juga mengatakan bahkan Kemendikbud sendiri belum memberikan respons berupa data-data berapa sekolah yang terdampak dari banjir para yang melanda Jabodetabek di awal tahun 2020.
"Sampai hari ini juga tidak ada data berapa sekolah yang terdampak banjir. Mungkin pak Menteri ini belum sadar kalau sekolah juga salah satu bagian dari korban banjir yang terjadi awal tahun ini," kata Ubaid.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbud, Ainun Naim membantah anggapan bahwa pihak Kemendikbud belum melakukan upaya dalam menjaga kontiniunitas pembelajaran di sekolah paska terjadinya banjir.
Ainun mengklaim bahwa pihak Kementerian sudah ikut menangani dan berkoordinasi dengan Dinas terkait sejak awal tahun ketika terjadi banjir.
"Tim dari Paudasmen sudah berangkat sejak kemarin untuk menyalurkan paket-paket bantuan, khususnya untuk mendukung proses pembelajaran. Termasuk ke sekolah-sekolah di Kabupaten Lebak, Banten. Perguruan tinggi juga sudah bergerak membantu masyarakat. Tolong itu disampaikan ke JPPI," pungkasnya.
