Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo bersama dengan Menteri Pariwisata dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio menggelar rapat koordinasi (Rakor) untuk menyiapkan mitigasi bencana di sejumlah daerah wisata.
Dalam rapat tersebut, BNPB merancang pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan dalam pembangunan kawasan destinasi wisata.
Doni mengatakan, kesiapan daerah-daerah yang menjadi tujuan pariwisata adalah prioritas untuk rancangan mitigasi bencana.
"Nah, hasil diskusi tadi kita memang sangat memerlukan sistem manajemen dan kelembagaan yang lebih kuat di daerah-daerah pariwisata. Sehingga, BPBD dapat melakukan berbagai langkah yang berhubungan dengan pencegahan, mitigasi, pengurangan risiko, serta bagaimana meningkatkan kesiapsiagaan memberikan informasi kepada publik, wisatawan dan berbagai hal yang dibutuhkan," kata Doni di kantornya, Jakarta,Jumat (3/1).
Doni menyebut dari 11 destinasi wisata prioritas, terdapat 5 lokasi yang menjadi super prioritas antara lain Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika Kupang, Borobudur dan lainnya. Semua itu harus disiapkan sebuah kelembagaan BPBD yang mumpuni, sehingga ketika terjadi sesuatu, risiko korban jiwa, kerugian harta benda dan sebagainya misalnya, dapat diminimalisir atau dikurangi.
Adapun Wishnutama menyampaikan, security dan safety menjadi salah satu top of mind saat orang memilih satu tujuan wisata. Karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sudah berkoordinasi dengan BNPB untuk mempersiapkan manajemen krisis saat terjadi bencana.
"Manajemen krisis tersebut membuat wisatawan di destinasi wisata merasa aman dan nyaman setiap saat. Saya pikir dalam hal aman dan nyaman itu, yang penting untuk wisatawan menentukan tujuan wisatanya," katanya.