Jakarta, Gatra.com - Kota Bekasi merupakan salah satu wilayah yang terdampak banjir parah dengan ketinggian air mencapai 6 meter dan dilaporkan korban meninggal ada 5 orang. 

Laporan BPBD Kota Bekasi pada pukul 11.00 WIB menyebutkan, jumlah pengungsi mencapai 149.537 orang (31.783 KK) yang terdiri dari 49.716 anak-anak, 68.038 dewasa dan 31.783 lansia. Warga mengungsi dengan menempati kantor kelurahan, masjid, atau rumah warga yang aman dari banjir.

"Saat ini, pemerintah Kota Bekasi sudah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dari tanggal 1 sampai dengan 7 Januari 2020. Posko penanganan darurat banjir berada di Kantor Walikota Bekasi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo di Jakarta, Jumat (3/1).

Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Selasa sore (31/12) lalu membuat sejumlah wilayah di Jabodetabek terendam genangan air. Sampai pada hari ketiga bencana terjadi, wilayah Bekasi masih menjadi yang terparah.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati memprediksi cuaca ekstrem akan kembali terjadi pada 5-10 Januari dan akan terus berulang hingg puncaknya di bulan Maret mendatang.

"Maka, pada periode-periode tersebut masyarakat perlu menyiapkan antisipasi agar tidak terjadi banjir lagi dan jika terjadi banjir pun mitigasinya secara lebih dini dapat disiapkan," ujarnya.