Jakarta, Gatra.com - Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mengatakan, bahwa para pengungsi di wilayah yang terdampak banjir wilayah Jabodetabek dan Lebak segera membutuhkan air bersih.
Hal ini dikarenakan, beberapa pengungsi sudah mengeluhkan gejala-gejala penyakit yang harus diwaspadai terkena pada pengungsi lainnya. Misalnya diare yang akan semakin parah jika tidak mendapatkan air bersih.
"Kemarin saya meninjau dan melihat langsung, waduh ini berarti air bersih yang harus segera diberikan. Sumber-sumber air seperti sumur yang tenggelam karena itu harus segera kita survilance, kita skrining, awasi," terangnya di lapangan upacara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta Selatan, Jumat (3/1).
Kemudian, lanjutnya, daerah-daerah yang sumurnya tenggelam itu juga harus dapat segera terpenuhi masalah kebutuhan air bersih. Kondisi dampak dari banjir memunculkan persoalan-persoalan di pencernaan maka air bersih dan sebagainya harus dikoordinasikan supaya dapat terpenuhi.
Selain kebutuhan air bersih, Kemenkes juga telah mengerahkan sekitar 11 ribu tenaga medis untuk melakukan pendampingan, baik di posko dan tiap-tiap puskesmas, serta rumah sakit. Tenaga medis pun datang dari berbagai macam elemen termasuk relawan, serta TNI dan Polri.
"Banyak ya tenaga medis. Saya lihat dari puskesmas sudah ada psikolognya dan itu sudah langsung dari teman-teman sukarelawan juga ada. Pendampingan dari TNI, Polri juga ada. Jadi saya melihat mereka semua betul-betul dijaga, merasa bahwa ini bagian dari bangsa," imbuhnya.
Diketahui bencana banjir sudah terjadi sejak Rabu (1/1) dan saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama dengan kementerian lembaga tengah berupaya menyalurkan bantuan. Bantuan terdiri dari transportasi, logistik maupun peralatan untuk evakuasi bagi masyarakat yang hilang atau masih terjebak di tempat tinggal mereka.