Mataram, Gatra.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Mataram menyebut jumlah kejadian gempa bumi selama tahun 2019 sebanyak 5.330 kejadian dengan frekuensi terbanyak pada bulan Februari 2019 berjumlah 636 kejadian.
Gempa bumi tersebut didominasi kurang dari 3 magnitudo sebanyak 3.404 kejadian. Sementara berdasarkan kedalaman, gempa bumi didominasi oleh gempa dangkal dengan kedalaman kurang dari 60 km sebanyak 4.587 kejadian.
“Gempa bumi yang dirasakan selama 2019 berjumlah 87 kejadian. Gempa bumi dengan dampak paling signifikan terjadi pada tanggal 17 Maret 2019 di 20 km utara Kabupaten Lombok Timur,” kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi Kamis, (2/1).
Menurut Ardhianto, guncangan yang dirasakan IV MMI atau pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah dan di luar oleh beberapa orang seperti gerabah pecah, jendela, pintu dan dinding berbunyi di seluruh wilayah Lombok.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya," kata Ardhianto.
Ardhianto juga mengajak masyarakat untuk memastikan informasi gempa yang bersumber dari BMKG. Diketahui seismisitas gempa di wilayah NTB dan sekitarnya pada tahun 2019 disebabkan oleh aktifitas subduksi di bagian selatan dan back arc thrust di bagian utara pulau Lombok serta sesar-sesar lokal.