Rengat, Gatra.com - Dari Rabu (1/1), lelaki 39 tahun ini masih menjadi gunjingan orang-orang di Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau.
Mereka benar-benar tidak menyangka kalau Yopi Arianto, orang nomor satu di Kabupaten Inhu itu mau menyetiri ambulance demi mengantar jenazah seorang warga yang meninggal.
Yang mula-mula kaget adalah semua staf Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Pematangreba. Sebab tiba-tiba saja Yopi datang meminta kunci ambulance kepada pihak RSUD dan sambil terpelongo, salah seorang staf di sana memberikan kunci itu.
Kepada Gatra.com, Yopi cerita kalau waktu itu dia bersama sejumlah warga lagi duduk santai di sebuah warung kopi di Desa Talang Jerinjing, Kecamatan Rengat Barat.
Belum lama di sana, Yopi kemudian mendengar kabar bahwa ada jenazah di RSUD Indrasari mau diantar tapi sopir ambulance tak ada. "Saya rada kecewa mendengar kabar itu. Masa enggak ada sopir yang siaga," katanya Kamis (2/1).
Alhasil, Yopie langsung mendatangi RSUD tadi. "Sini kunci ambulannya, biar saya yang mengantar jenazah itu," kata Yopie kepada petugas rumah sakit.
Lelaki yang kebetulan memakai kaos omblong putih itu langsung menstater mobil ambulance tadi. Jenazah kemudian dimasukkan.
Dari penelusuran Gatra.com, jenazah itu adalah Apendi, mantan Kepala Desa Simpang Kota Medan Kecamatan Kelayang. Desa ini berjarak sekitar 1,5 jam dari Pematangreba.
Sepanjang jalan, orang-orang hanya terpelongo menengok sopir ambulance itu. "Bupati kami memang sering seperti itu. Spontanitas. Dia enggak pernah memilih-milih orang dalam bergaul, bersahaja saja," kata salah seorang tokoh masyarakat Inhu, Emi Rosadi kepada Gatra.com.
Emi menyebut bahwa jenazah yang dibawa oleh Yopie itu adalah Ketua Dewan Pimpinan Unit (DPU) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo).
"Jenazah adalah rekan kami, sesama petani kelapa sawit. Saya enggak bisa ngomong apa lagi selain mengucapkan terimakasih yang teramat dalam kepada Pak Bupati," katanya lirih.
Reporter: Jason Sandroman