Home Kesehatan Banyak Makan Saat Emosi Terganggu Malah Negatif

Banyak Makan Saat Emosi Terganggu Malah Negatif

New York, Gatra.com - Biasanya ketika sedang merasa sedih, marah atau cemas kita akan langsung pergi ke dapur untuk mencari sesuatu yang manis sebagai "makanan menenangkan", tetapi tidak semua yang kita makan dapat membantu kita melarikan diri dari perasaan sedih atau cemas tersebut.. 
 
Banyak orang percaya, bahwa gangguan emosi secara langsung menyebabkan makan berlebihan. Namun, menurut seorang psikolog dan penulis "Never Binge Again," Glenn Livingston, masalah makan sebenarnya dipicu oleh keinginan.
 
"Tidak ada hubungan otomatis antara emosi dan makan berlebihan, meskipun rasanya benar-benar ada. Ada lebih banyak hal yang terjadi di balik layar daripada yang disadari orang. Ingin lepas dari emosi yang tidak nyaman adalah apa yang mendorong orang untuk menikmati makanan," katanya dilansir dari Medical Daily, Kamis (2/1).
 
Livingston mengatakan, orang berpikir makanan yang menenangkan membantu mereka mengurangi depresi, kesedihan dan kemarahan mereka. Sayangnya, makanan yang menenangkan justru dapat menyebabkan masalah lain atau bahkan memperburuk emosi negatif. 
 
Itu karena kebanyakan orang membuat pilihan yang tidak sehat, umumnya pilihan yang tinggi gula, garam dan pati karena pola emosional dapat bertahan lama, pola makan yang tidak sehat juga dapat berlanjut dan berpotensi menyebabkan makan berlebihan. Sering mencari makanan yang menenangkan pada saat yang sama dapat menimbulkan banyak kerusakan bagi kesehatan seseorang. 
 
Selain makan berlebihan, makanan yang menenangkan juga dapat menyebabkan lebih banyak gangguan emosi. Ketika orang-orang menyadari bahwa mereka telah makan makanan yang tidak sehat karena alasan emosional otomatis, itu dapat menyebabkan emosi meningkat.
 
"Saya hanya mengatakan kita layak mempertimbangkan apakah makanan penghibur yang kita makan sendiri ketika kita sedang marah sebenarnya tidak menghibur sama sekali, tetapi mungkin sebenarnya memperkuat perasaan untuk melarikan diri," ujar Livingston. 
 
Namun, Ia mencatat, bahwa orang tidak boleh meninggalkan makanan tertentu, membatasi asupan kalori dan mengabaikan gizi mereka. Makan masih dapat membantu meningkatkan emosi dan bahkan meningkatkan kesehatan mental. Livingston mengatakan orang harus mengandalkan pemikiran terbaik mereka daripada emosi ketika membuat pilihan makanan. 
213