Jakarta, Gatra.com - Museum Nasional baru saja menerima sebanyak 1.500 koleksi barang-barang peninggalan sejarah nusantara dari Museum Nusantara di Delft, Belanda. Dijelaskan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid, koleksi tersebut merupakan upaya pengembalian benda bersejarah tanah air yang selama ini ada di Eropa, khususnya di Belanda.
"Seluruh 1.500 koleksi ini kalau berupa hibah, kalau penyebutan formal dari sana. Tapi, kalau kami menyebutnya ini pengembalian. Upaya ini sudah dilakukan sejak 2015 lalu, dan memang alot. Tapi akhirnya kami berhasil melalui proses negosiasi. Akhirnya kita memilih benda yang punya kepentingan atau benang merah dengan kita," ujar Hilmar saat ditemui di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (2/1).
Hilmar mengakui bahwa pihaknya memilih langsung koleksi-koleksi bersejarah yang ada di Belanda. Kemendikbud memilih koleksi yang tentunya bisa menambah kualitas dari Museum Nasional. Menurutnya, proses pengembalian yang memakan waktu 4 tahun ini cukup rumit.
"Prosesnya cukup rumit dan ini pertama kali kita menerima pengembalian koleksi dalam jumlah besar. Seluruh 1.500 koleksi benda ini yang paling banyak dalam sejarah kita. Harapannya, kedepan ini membuka jalan bagi upaya pengembalian sejumlah benda bersejarah dari museum lain yang masih ada dan tersebar di beberapa wilayah Eropa lainnya," kata Hilmar.
Sementara itu, Kepala Museum Nasional, Siswanto, mengaku sudah menyiapkan tempat untuk penyimpanan dan konservasi 1.500 koleksi benda yang baru saja dikirim dari Museum Nusantara di Belanda tersebut. Nantinya benda-benda ini akan ditempatkan di Museum Nasional Storage yang berada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Sudah ada fasilitas dan alat dukung yang baru. Luasnya hampir satu hektare dan sudah jadi [bangunannya] berlantai tiga, itu di belakang Taman Mini (TMII). Di situ ada tempat penyimpanan Museum Nasional," pungkasnya.