Karanganyar, Gatra.com - Seorang pendaki asal Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rina Aji (18) berhasil dievakuasi dari jalur pendakian Gunung Lawu di pos bayangan karena jatuh sakit, Kamis (2/1) pukul 00.23 WIB. Ia mengalami kelelahan serta kehabisan bekal.
Wakabid Ops SAR Karanganyar Muhammad Rasyid Al Fauzan mengatakan Aji bersama empat temannya naik Lawu via Cemoro Kandang pada Selasa, 31 Desember 2019. Mereka berniat merayakan malam pergantian tahun di puncak gunung tersebut. Usai melihat terbit matahari pada 1 Januari 2020 di puncaknya, mereka beristirahat sejenak. Setelah tengah hari, rombongan pelajar SMK ini baru memutuskan turun gunung.
“Turun pada Rabu, 1 Januari pukul 12 siang. Namun di tengah perjalanan, Aji mengeluh sakit dan kelelahan,” kata Rasyid kepada wartawan.
Kondisi aji memburuk sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan turun gunung. Ia mengeluh pusing, mual, dan demam. Ia mengaku kali terakhir makan pukul 11.30 WIB. Sedangkan untuk mengisi perutnya lagi, bekal rombongan itu habis.
Salah satu temannya, Rijalusholih Syauqi memutuskan turun ke posko Cemoro Kandang untuk melapor. Dalam laporannya ke petugas, Aji dikatakan memiliki riwayat sakit mag dan tifus. Selain itu belum berpengalaman melakukan kegiatan ekstrem tersebut.
Posisi Aji saat itu di pos bayangan atau masih separuh perjalanan ke posko paling bawah.
“Informasi tentang kondisi survivor diterima pada Rabu pukul 19.07 WIB. Kemudian melakukan koordinasi ke potensi SAR terkait. Evakuasi dimulai dengan menuju ke pos bayangan. Dibagi dua tim SRU,” katanya.
Sekitar pukul 22.37 WIB, tim sampai ke lokasi Aji beristirahat. Setelah diberi cukup makan, Aji didampingi turun dengan cara berjalan. Ia yang dalam pendampingan tiba di posko induk sekitar pukul 00.23 WIB.
Petugas PMI Karanganyar, Endro mengatakan dua orang dirawatnya usai evakuasi berhasil membawa turun para pendaki itu ke posko induk.
“Satu orang mengalami mual. Sudah diberi minyak angin dan diberi obat mag. Sedangkan satu lagi nyeri angkle. Dilakukan terapi pemijatan,” katanya.