Hong Kong, Gatra.com - Kepolisian Hong Kong pukul mundur ribuan massa aksi yang berunjuk rasa pada malam Tahun Baru, Selasa, 31/12. Massa yang terdiri dari ribuan orang menjalankan aksi damai di pusat kota Hong Kong dan meneriakkan "Jangan biarkan ada tirani dan bersatulah untuk Hong Kong".
Tak hanya itu, massa juga meminta adanya pembentukan komite investigasi independen untuk memeriksa dugaan kebrutalan polisi serta pemilihan umum yang demokratis. Tetapi, ketika aparat keamanan meminta koordinator aksi untuk membubarkan massa, hal tersebut disambut protes. Beberapa pengunjuk rasa menyerang sebuah bank dan bangunan lainnya.
Polisi pun melepaskan tembakan dengan gas air mata. Dilansir dari NHK, Rabu (1/1/2020), pemerintah mengerahkan 6.000 polisi untuk berjaga-jaga bila terjadi kerusuhan.
Sebagai informasi, demonstrasi massal telah berlangsung di Hong Kong sekitar tujuh bulan dengan tuntutan rencana diberlakukannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi dan penyalahgunaan kekuasaan oleh polisi yang justru brutal pada massa aksi.