Home Milenial Progres Pembangunan IPAL Bengkong Sadai Sudah 78,2 Persen

Progres Pembangunan IPAL Bengkong Sadai Sudah 78,2 Persen

Batam, Gatra.com - Badan Pengusahaan Batam terus menggeber penyelesaian Proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau Waste Water Treatment Plant (WWTP) di Kecamatan Bengkong, Kelurahan Sadai, Batam. Progresnya sudah mencapai 78,2 persen.

Kepala Bidang Pengelolaan Limbah BP Batam, Iyus Rusmana mengatakan, Proyek IPAL ini menjadi salah satu langkah BP Batam untuk mengatasi krisis air bersih yang bakal dialami oleh Kota Batam sepuluh tahun ke depan.

"IPAL ini menjadi sangat penting selain pengembangan waduk demi ketersedian air bersih di Kota Batam," katanya kepada Gatra.com, Selasa (31/12) di Batam.

Selain untuk air bersih tadi, proyek IPAL ini kata Iyus juga sebagai upaya mengatasi ketidakmampuan Batam mengelola limbah rumah tangga seperti limbah domestik dari aktivitas mandi, cuci, kakus (limbah domestik) yang terus bertambah setiap ulah pesatnya pertumbuhan penduduk Batam.

Artinya, proyek pembangunan IPAL ini juga sebagai bentuk pengamanan waduk dari limbah domestik, penataan sanitasi bagi pemukiman penduduk dan penyehatan lingkungan permukiman.

"Proyek IPAL ini akan terus dilanjutkan di 2020. Sebab pembangunan ini merupakan salah satu proyek prioritas hasil kerjasama dengan Korea Selatan melalui pinjaman lunak (soft loan) Economic Development Coorperation Fund (EDCF) sebesar USD43 juta," katanya.

Dan pengerjaan proyek ini pun dikerjasamakan dengan kontraktor asal Korea Selatan. "Ada Hansol EME dengan konsultannya Sunjin di proyek ini. Keduanya berasal dari Korea Selatan," jelasnya.

Proyek IPAL Bengkong Sadai yang berada di lahan 7 hektar itu rinci Iyus akan memiliki kapasitas 20 ribu meter kubik air perhari atau 230 liter perdetik. 

Dan komplek ini juga akan mampu menghasilkan 18 kubik kompos perhari. Kompos ini akan bisa dipakai untuk penghijauan taman kota, hutan kota dan taman-taman lingkungan.  

"Proyek ini merupakan pengembangan dari IPAL sebelumnya yang dibangun pada tahun 1995 yang hanya berkapasitas 33 liter perdetik," katanya. 

Selain pembangunan IPAL Bengkong Sadai, BP Batam sudah melakukan pemasangan pipa dengan total panjang 114,3 kilometer (KM) dan telah sukses melakukan pemasangan 11.000 sambungan rumah dengan panjang sambungan sekitar 500 KM. 

Sementara itu, Deputi IV/Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam Syahril Japarin mengatakan bahwa keberadaan IPAL ini terbilang sangat penting. 

Selain untuk menjaga kualitas air dan kesehatan masyarakat berdasarkan penetapan rencana sarana air limbah dan perlindungan terhadap sumber daya air, juga memaksimalkan penyerapan air baku untuk diolah.

"Ini juga sebagai upaya meningkatkan sarana pengolahan air limbah dengan percepatan pembangunan sanitasi permukiman," katanya kepada Gatra.com, Rabu (1/01) di Batam. 
 

503