Washington, D.C, Gatra.com - NASA kembali merilis sebuah gambar terbaru yang menunjukan taburan "Kembang Api" yang indah di di galaksi yang berjarak sekitar 23 juta tahun cahaya.

Namun, itu kembang api tersebut bukanlah terbetuk layaknya kembang api pada umumnya yang terbuat dari kertas dan bubuk api. Tampilan tersebut dikarenakan oleh kumpulan lubang hitam besar, gelombang kejut, dan sejumlah besar gas.

Galaksi yang diperlihatkan fenomena tersebut, NGC 4258, memang terkenal karena memiliki dua lengan spiral ekstra yang bersinar dalam sinar-X, optik, dan cahaya radio.

"Lengan anomali terlihat pada gambar komposit baru ini, di mana sinar-X dari Chandra X-ray Observatory NASA berwarna biru, data radio dari Karl Jansky Very Large Array NSF berwarna ungu. Data optik dari Hubble Space Telescope NASA berwarna kuning dan inframerah data dari Teleskop Luar Angkasa Spitzer NASA berwarna merah," ujar NASA seperti dilansir Fox News.

Seperti dicatat NASA, sebuah studi baru yang dilakukan dengan teleskop Spitzer menunjukkan, gelombang kejut mirip dengan ledakan sonik dari pesawat supersonik, dapat memanaskan gas dalam jumlah besar atau setara dengan sekitar 10 juta matahari.

Para ilmuwan percaya bahwa lubang hitam di pusat galaksi menciptakan jet kuat dari partikel berenergi tinggi. Beberapa jet itu, pada gilirannya kelak menyerang cakram galaksi dan menghasilkan gelombang kejut. Terakhir, gelombang kejut nantiya memanaskan gas hingga ribuan derajat.