Tangerang, Gatra.com - Tukang galon yang maju sebagai calon wali kota Tangerang Selatan (Calwalkot Tangsel) mengatakan, kerap mendapat diskriminasi karena maju dalam Pilkada Tangsel 2020. Beberapa orang memandang dirinya sebelah mata.
"Pandangan orang karena saya sebagai orang biasa, dilihatnya biasa saja, ya saya sih menerima saja. Jujur, boleh dibilang, saya enggak bisa bohong ada diskriminasi dalam perlakuan," kata Yusrianto saat ditemui di kawasan Serpong, Tangsel, Senin (30/12).
Yusrianto enggan membeberkan perlakuan diskriminasi dan pihak yang mendiskriminasikannya itu. Ia lebih memilih membahas seputar pencalonannya di Pilkada Tangsel.
Terkait penantangnya di bursa pencalonan Calwalkot Tangsel, pria berusia 45 tahun itu tak menampik bahwa banyak orang dari beragam kelas dan latar belakang yang mendaftarkan diri. Satu di antaranya, putri Wakil Presiden Maruf Amin, Siti Nurazizah.
Yusrianto tak gentar dengan beberapa nama mentereng itu. Prinsipnya, siapa pun bisa maju sebagai Calwalkot Tangsel. Ia justru berharap, para calon memang punya itikad kuat untuk membangun Tangsel dengan keadilan dan kejujuran.
"Saya positif Tangerang Selatan warna di dalam kepemimpinannya, begitu beragam kelas atas, bawah lengkap. Ya harapan saya kepada mereka yang punya kesempatan dan berkeinginan membangun, ke depan bangunlah Tangsel ini dengan penuh rasa keadilan dan kejujuran,"tuturnya.
Sebelumnya, Yusrianto mengatakan, niat awal mencalonkan diri karena merasa gelisah akan keadaan Tangsel yang belum berpihak pada rakyat kecil.
"Kegelisahan saya, banyaknya pengangguran, kemudian banyaknya angka kemiskinan di Tangsel. Itu yg buat saya menguatkan semangat daftar dan ikut perhelatan Pilkada Tangsel," kata Yusrianto.
Keinginan sarjana jebolan STIK Purnama Jakarta itu tak sekadar khayalan. Pada September lalu, ia memantapkan diri untuk mengikuti seleksi melalui PDI Perjuangan. Ia menyebut seleksi itu momentum pertama pencalonannya yang melibatkan partai politik.
Selain PDI Perjuangan, Yusrianto juga mendaftar di partai politik lainnya, seperti PSI, Gerindra hingga Demokrat. Untuk posisinya saat ini, ia memang membutuhkan partai politik sebagai kendaraannya dalam Pilkada Tangsel.
"Yang ada progress-nya itu PDI Perjuangan, tahapan interview, ada survei juga. Kemudian kalau PSI ada interview tanggal 18-19 Januari 2020. Partai lainnya masih menunggu kabar," ucap ayah dua anak ini.