Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi mengklaim pasokan dan harga pangan dari Sabang sampai Merauke aman terkendali jelang akhir tahun.
Namun, Agung mencatat dua komoditas yang mengalami peningkatan harga signifikan yaitu bawang merah dan telur yang masing-masing naik sebesar 19,73% dan 12,82% pada pekan pertama Desember apabila dibandingkan dengan minggu pertama November.
"Kenapa bawang merah naik? Karena dua bulan yang lalu bawang merah pernah jatuh sampai Rp20 ribu per kilogram di pasar. Sekarang kembali ke normal, normalnya Rp32 ribu/kg, sesuai harga acuan pemerintah yang dikeluarkan Menteri Perdagangan (Permendag Nomor 96 Tahun 2018-red)," terangnya di Toko Tani Indonesia Center, Jakarta, Selasa (31/12).
Kementan mencatat harga bawang merahsempat turun ke angka Rp20.000/kg pada Oktober lalu dan saat ini berada di angka Rp32.000/kg.
Sedangkan untuk telur ayam, harga rata-rata nasional per Selasa (31/12), sebesar Rp26.250 menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS). Kenaikan terjadi di beberapa wilayah Timur seperti Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, serta Papua Barat.
"Mungkin ini ada hubungannya dengan cuaca yang jelek untuk distribusi. Jadi kapal agak terlambat untuk mendistribusikan ke sana. Ada kenaikan Rp2.000. Ini kita cermati dan mudah-mudahan kembali normal, kan kalau harga normalnya Rp23.000. Sekarang sekitar Rp25.000, mudah-mudahan kembali normal," jelasnya.
Untuk menjaga stabilitas harga, pihaknya juga melakukan operasi pasar, terutama pada akhir tahun dan menjelang Idul Fitri. Upaya ini juga dilakukan untuk melawan para pedagang yang 'nakal'.
"Operasi pasar kita lakukan terus kok, beda, namanya gelar pasar murah. Gelar pasar murah ini sebetulnya adalah untuk melawan spekulan. Sebetulnya barang [pangan] ada tapi dinaikkan. Saya lawan dengan gelar pasar murah," pungkasnya.