Jakarta, Gatra.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan, di tahun 2020 nanti akan ada sebanyak 78 perusahaan baru yang akan melantai di bursa atau Initial Public Offering (IPO). Angka tersebut, kata Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, meningkat tipis, apabila dibandingkan total perusahaan yang melakukan IPO di tahun 2019 yaitu sebanyak 75 perusahaan.
"Target IPO di 2020 konservatif jadi tahun ini 75. Alhamdulillah mencapai 76. Kita harapan ada kenaikan, jadi cukup konservatif. Kita harapkan 78 perusahaan melakukan IPO secara total," katanya dalam konferensi pers Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia, di Gedung BEI, Jakarta, Senin (30/12).
Oleh karena itu, untuk mencapai target tersebut, BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan lembaga penyelenggara pasar modal (self regulatory organization/SRO) lainnya, seperti PT Klirin Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah meluncurkan serangkain inisiatif strategis.
Inisiatif tersebut meliputi kemudahan akses penggalangan dana bagi perusahaan kecil dan menengah. Hal ini ditandai peluncuran papan akselerasi, efisiensi mekanisme pelaporan perusahaan tercatat melalui integrasi sistem pelaporan IDXNet-SPE OJK, efisiensi proses Go Public melalui implementasi e-Registration Tahap 1, serta diikuti berbagai aktivitas peningkatan literasi, inklusi, dan aktivasi di Pasar Modal kepada masyarakat.
"Ini dilakukan melalui 6.964 kali kegiatan, yang turut didukung oleh 30 Kantor Perwakilan BEI dan 464 Galeri Investasi di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mendukung kenyamanan, keyakinan investasi, dan awareness perlindungan investor di Pasar Modal Indonesia," ujar Inarno.