Palembang, Gatra.com - Pihak Univeritas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang mencatat setidaknya 200 orang mahasiswa mengalami drop out (DO) karena tidak mampu menyelesaikan massa pendidikan dengan waktu yang telah ditentukan.
Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Muhammad Sirozi mengungkapkan DO yang dialami mahasiswa tersebut dilatarbelakangi sejumlah permasalahan, diantaranya lebih memilih terlalu sibuk berorganisasi, tidak membayar uang kuliah dan sejumlah alasan lainnya. “Mereka (mahasiswa) yang di DO akibat beroganisasi, hendaknya mengutamakan kuliah,” kata Sirozi, Gatra.com, Minggu (29/12).
Ia menjelaskan, pada tahun lalu terdapat sekitar 600 mahasiswa yang mengakhiri pembelajaran dengan status DO sedangkan pada tahun ini, mengalami penurunan yang cukup signifikan, sekitar 200 orang.
“Sejak 2 tahun terakhir, kita telah ada program peningkatan pelayanan akademik, kita lakukan agar mahasiswa selesai tepat waktu, seperti program KKN dan magang terintegrasi bersamaan,” ujarnya.
Sejumlah program peningkatan dilakukan agar mahasiswa dapat menamatkan masa kuliah dengan tepat waktu. Perbaikan pola pengetikan skripsi yang mengedepankan kualitas ketimbag kuantitas menjadi salah satu upaya lainnya yang dipilih pihah kampus agar mahasiswa bisa menyelesaikan tepat waktu.
“Skripsi tidak harus ratusan halaman, 30 an halaman saja boleh asal kualitas penelitiannya bagus. Kita juga meminta prodi berperan aktif memantau dosen pembimbing dan meniadakan mata kuliah yang tidak diperlukan,” terangnya.
Sementara itu, proses wisuda ke 72 tahun 2019 diikuti 910 mahasiswa jenjang starata 1 (S1), Magister (S2) dan program Doktor (S3). Dari total jumlah tersebut, 7% diantanya berhasil menyelesaikan kuliah dengan 7 semester atau kategori cepat, 69% diantaranya menyelesaikan dengan 8 semester (normal) dan sisanya selesai dengan kategori terlambat lebih dari 8 semester (terlambat).
Reporter: Karerek