Jenewa, Gatra.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjamin kualitas vaksin konjugasi pneumokokus (PCV) ketiga hasil produksi Serum Institute of India. Vaksin ini berfungsi melindungi anak-anak dari jenis pneumonia tertentu dengan harga jauh lebih terjangkau daripada vaksin yang sudah ada.
Langkah penting ini akan memungkinkan negara dan penyedia perawatan untuk mendapatkan versi vaksin yang lebih murah, yang telah lama tidak terjangkau oleh jutaan anak karena tingginya harga vaksin yang diproduksi oleh Pfizer dan GlaxoSmithKline (GSK). Ini adalah vaksin pneumokokus pertama yang diproduksi oleh produsen negara berkembang. Yayasan Bill & Melinda Gates memberikan beberapa dukungan perintis untuk pengembangan vaksin.
“Ini adalah hari yang monumental bagi anak-anak di seluruh dunia dan pemerintah yang berusaha melindungi mereka dari pneumonia yang mengancam jiwa. Vaksin pneumonia yang lebih terjangkau adalah alat perlindungan dalam melindungi lebih banyak anak terhadap pembunuh anak nomor satu di dunia,” ujar Penasihat Kebijakan Vaksin Senior untuk Kampanye Akses Médecins Sans Frontières (MSF)/Dokter Lintas Batas, Kate Elder.
Baca Juga: Margin untuk Distribusi Vaksin Mencapai 10 Persen
Dalam keterangan yang diterima Gatra.com disebutkan bahwa hingga saat ini, perusahaan farmasi Pfizer dan GSK telah mempertahankan duopoli vaksin selama hampir 20 tahun yang memungkinkan mereka mempertahankan harga tinggi.
Diketahui, vaksin konjugat pneumokokus (PCV) Wyeth 7-valent dilisensikan oleh Food and Drug Administration (FDA) AS pada tahun 2000. Pfizer membeli Wyeth pada 2009. Lalu pada 2010 FDA AS menyetujui PCV13 Pfizer, yang menggantikan PCV7. Di sisi lain, PCV10 GlaxoSmithKline (GSK) telah disetujui oleh European Medicines Agency (EMA) pada 2009.
Pfizer dan GSK menuntut agar Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (Global Alliance for Vaccines and Immunization/GAVI) membeli dari mereka. Diketahui, organisasi itu didanai donor sehingga mampu membantu negara-negara miskin mengakses vaksin.
Baca Juga: Pemerintah Setuju Penawaran Harga Vaksin PCV dari Unicef
Gavi menyetor sekitar US$9 untuk setiap anak divaksinasi di negara-negara termiskin, dan sebanyak US$80 per anak untuk negara-negara berpenghasilan menengah yang tidak memenuhi syarat untuk dukungan Gavi. Ada sedikit transparansi pada harga yang dibebankan oleh Pfizer dan GSK, karena perusahaan berusaha keras untuk menjaga rahasia harga. Akibat dari harga tinggi ini adalah pemerintah tidak mampu membeli vaksin. Akibatnya, anak-anak dibiarkan tidak terlindungi dari penyakit mematikan seperti pneumonia.
Pfizer dan GSK telah menghasilkan lebih dari US$50 miliar dalam penjualan vaksin pneumokokus dalam sepuluh tahun terakhir. Pfizer memenangkan bagian terbesar dari pendapatan ini. Saat ini, 55 juta anak di seluruh dunia masih belum memiliki akses ke vaksin pneumonia, sebagian besar karena harganya yang mahal.
Serum Institute of India sebelumnya telah menyatakan bahwa mereka berencana untuk menjual vaksin dengan harga sekitar US$6 per anak ke Gavi dan ke negara-negara termiskin, dan dengan harga tidak lebih dari US$11 di negara-negara berpenghasilan menengah. Harga ini tentu jauh lebih kecil dari produk Pfizer dan GSK.
Baca Juga: Unicef Beri Tenggat Pemerintah untuk Daftar Pembelian Vaksin
MSF telah menyerukan vaksin pneumonia yang lebih terjangkau selama bertahun-tahun, meminta agar harganya tidak lebih dari US$5 per anak. Vaksin baru dari produsen India jauh lebih terjangkau harganya. Dengan demikian, lebih dari 55 juta anak di seluruh dunia akhirnya dapat memperoleh kesempatan yang adil dilindungi. Sebelumnya, banyak dari anak-anak ini yang tinggal di negara-negara yang dianggap 'berpenghasilan menengah', yang tidak dapat mengambil manfaat dari harga khusus yang dinegosiasikan oleh Gavi.
“Untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa, kami menyerukan WHO, UNICEF, dan Gavi untuk meningkatkan dan membantu pemerintah mengakses vaksin yang lebih terjangkau ini secepat mungkin. Kami juga berharap Serum Institute of India memperpanjang harga global terendah untuk vaksin pneumonia barunya ke semua organisasi kemanusiaan,” tegas Elder.