Cilacap, Gatra.com – Seorang pemusik di Cilacap, Jawa Tengah, Bahtiar Zulham (25) menciptakan snare drum yang dibuat dari gelondongan kayu utuh.
Tiar, begitu sapaan akrabnya, mengatakan awalnya, sebagai seorang drummer grup musik ia tak puas dengan suara yang dihasilkan dari bahan-bahan lain, misalnya mika atau plywood. Menurut dia, suaranya cenderung pecah dan solid.
Lantas, ia membaca literatur tentang drum yang terbuat dari kayu. Sejak pembuatan pertama, ia yakin bahwa kayu utuh adalah penghantar resonansi akustik yang sangat baik.
“Suaranya bagus. Utuh tidak pecah,” katanya.
Tiar menyebut drum buatannya sebagai true solid wood drums. Solid wood masih ditambah kata true di depannya, untuk membedakan kayu utuh dari sekadar kuat.
"Yang membedakan, saya membuat drum dari kayu solid, kayu utuh. Tidak ada lem sama sekali. Kalau yang beredar di pasaran, biasanya terbuat dari playwood dan mengandalkan lem sehingga kayu stres dan banyak menyebabkan distorsi suara,” ucap pemuda kelahiran 1994 itu.
Upayanya untuk menemukan snare drum dengan suara yang memuaskan rupanya mulai dikenal. Produk yang dihasilkan itu mulai dilirik oleh rekan sesama pemusik. Dari pinjam meminjam alat, beberapa pemusik memesan drum kayu solid seperti yang diciptakannya.
Dia memastikan, produk bikinannya adalah boutique series, atau biasa disebut limited edition alias edisi terbatas. Sebab, satu unit produk dibuat dengan perlakuan yang berbeda dengan produk lainnya. Satu snare drum dengan lainnya tak mungkin sama. Pasti akan berbeda, baik ukuran, warna kayu, lirik kayu, maupun suara yang dihasilkan.
"Yang pasti, meski beda suaranya, tetapi karakter suaranya sangat kuat. Karena resonansi yang dihasilkan kayu utuh dengan kayu lem atau play wood sangat berbeda. Orang luar negeri menyukai jenis karakternya," ujar warga Padangjaya, Kecamatan Majenang, Cilacap ini.