Batanghari, Gatra.com - Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai NasDem, Hasbi Ansori mengunjungi areal cetak sawah Karmeo, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, Jambi bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi dan BPS Batanghari.
Sebagai mitra kerja Komisi XI, Hasbi Ansori ingin mewujudkan BPS harus satu data. Salah satunya adalah data sektor pertanian. Ia berharap agar data BPS benar-benar update dan valid. Karena satu-satunya data yang mensupport Indonesia adalah BPS.
"Makanya hari ini saya dari Komisi XI turun langsung bersama BPS Provinsi Jambi dan BPS Kabupaten Batanghari. Karena kalau saya hanya mendengar, membaca tanpa melihat langsung, tentu kurang elok sebagai wakil rakyat. Setelah saya melihat langsung, ternyata ini yang dilakukan BPS," kata mantan anggota DPD RI periode 2009-2014 kepada Gatra.com, Sabtu (28/12).
Hasbi berkata salah satu fungsi DPR adalah anggaran. Selama berada di tengah areal persawahan Karmeo, Hasbi melihat langsung petugas BPS Kabupaten Batanghari bekerja mengumpulkan data.
"Saya lihat petugas masih menggunakan handphone pribadi dalam menjalankan tugas. Bagaimana kalau mereka ada yang tidak mempunyai handphone android," ujarnya.
Ia minta agar BPS segera menginventarisir peralatan yang kira-kira menjadi kebutuhan agar bisa membuat tugas BPS menjadi lancar.
"Nanti akan saya sampaikan kepada teman-teman di Komisi XI. Kalau satu android Rp5 juta, kalau 10 ribu android kan cuma Rp50 miliar. Dana ini tidak terlalu besar untuk menunjang data yang akurat. Ini kan untuk kepentingan negara. Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) satu data. Misalnya untuk regional, kita sudah punya data. Ternyata Jambi tidak perlu lagi dimasukkan beras dari Cianjur," ucapnya.