Cibinong, Gatra.com - Ombudsman RI berasumsi bahwa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2A Cibinong, Jawa Barat masih kurang adil dalam perlakuan kepada para tahanan. 

Komisioner Ombudsman RI, Adrianus Meliala mengatakan hal tersebut diungkapkan setelah melihat kondisi antara blok Alfa (narapidana umum) dan blok Bravo (narapidana tindakan pidana korupsi/tipikor). 

"Di blok Alfa, satu sel bisa dihuni oleh banyak tahanan sementara blok Bravo hanya satu orang saja. Padahal menurut standar konvensi dunia mengenai pemasyarakatan, satu sel hanya diisi satu orang saja karena ada pertimbangan kesehatan dan ketebalan matras," ujarnya saat inspeksi dadakan (sidak), Sabtu (28/12).

Dalam sidak yang dilakukan oleh Ombudsman, ditemukan satu sel di blok Bravo hanya diisi seorang saja, lalu dilengkapi fasilitas tempat tidur, kamar mandi pribadi dengan shower dan wc duduk, kipas, dan televisi serta lemari pakaian. Tetapi untuk blok A yang satu sel bisa diisi 25 orang hanya disediakan matras dan kamar mandi umum.

"Kalau memang pertimbangan blok Bravo diisi satu orang karena tahanan berusia sudah tua, harusnya diberlakukan yang sama juga pada tahanan pidana umum. Jangan sampai memunculkan adanya tuduhan diskriminasi dan pengistimewaan dimana karena tahanan seorang pidana tipikor dan kaya raya, maka mendapat perlakuan istimewa," tuturnya.

Melihat kondisi tersebut, Adrianus menyatakan akan panggil dan mempertanyakan pertimbangan yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM sehingga bisa menempatkan 25 tahanan dalam satu sel di blok Alfa tersebut.