Palembang, Gatra.com – Seorang perempuan, Sulitiana, 30 tahun ditemukan tewas dengan tubuh yang tercabik di areal pemandian di Desa Talang Tinggi, Semende Dempo Laut, Muara Enim, Sabtu (27/12) dini hari. Diduga kuat, kematiannya akibat penyerangan hewan buas, harimau sumatera.
Informasi ini dibenarkan oleh Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Genman Suhefti Hasibuan dikorfirmasikan, Sabtu, (27/12). Ia mengatakan berdasarkan laporan yang terima dari petugas di lokasi, konflik terjadi di sekitar lokasi pemandian umum masyarakat desa.
“Sampai Sabtu ini, kita belum bisa mengindentifikasi apakah lokasi tersebut termasuk rumah harimau (kantong harimau) namun lokasinya berada di luar kawasan hutan dan berdasarkan jejak yang ditemukan, jejak harimau tersebut menyusuri sungai. Serangannya berada di areal pemandian umum setempat dan kemungkinan besar itu, harimau," ungkapnya.
Berdasarkan laporannya, terdapat tim yang berjumlah 14 orang bersama dengan TNI-Polri memeriksa lokasi dan jasad korban.
Informasinya, pada Jumat (27/12) lalu sekitar pukul 13.00 wib, korban Sulitiana menuju pemandian umum desa, dan sampai dengan malam hari tidak pulang ke rumah. Sang ibu yang menaruh curiga akhirnya melaporkan kehilangan sang putri pada warga desa dan dilakukan pencarian bersama oleh masyarakat desa.
Sampai dengan sekitar pukul 24.00 wib, warga menemukan tubuh korban yang sudah dalam kondisi terpisah di beberapa lokasi di seputaran pemandian desa tersebut.
Dengan kejadian ini, jumlah konflik harimau sumatera dan manusia yang terjadi di Sumsel sudah terjadi sebanyak enam kali dalam dua bulan terakhir. Dari enam kali konflik tersebut, empat warga diantaranya meninggal dunia dan dua mengalami luka berat. BKSDA juga sudah memasang kamera trap guna memantau keberadaan harimau di tiga lokasi, yakni kabupaten Lahat dan Muara Enim serta kota Pagaralam.