Jakarta, Gatra.com - Ombudsman RI menemukan 12 kamera pengawas mati (tidak berfungsi) untuk tol Jakarta Tangerang (Janger) dan Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) di pos pantau arus mudik/balik Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 milik PT. Jasa Marga Persero Regional JabodetabekJabar, Jakarta Timur.
"Sepertinya, mereka (Jasa Marga) belum pernah diobservasi secara cepat dan mendadak sehingga kelihatan santai. Temuannya kamera pengawas tidak menyala dan saat dikonfirmasi, CCTV sudah senyap selama tiga menit," kata Komisioner Ombudsman RI, Adrianus Meliala, Sabtu (28/12).
Adrianus melanjutkan, tidak berfungsinya kamera pengawas tersebut tak mencerminkan bahwa pos pantau ini selalu memberikan komando kepada satuan petugas yang berada di lapangan.
Tak hanya itu, Adrianus juga menemukan bahwa kualitas dari kamera pengawas yang masih berfungsi tidak impresif seperti objek terlalu kecil dan gambarnya blur. Menurutnya, hal-hal tersebut tidak mencerminkan aset yang dijaga.
"Kualitas objek yang dipantau juga keliatannya tidak impresif, dilihat dari objeknya terlalu kecil dan blur. Padahal katanya biaya tol akan naik lagi, jadi seharusnya ada timbal balik layanan yang baik pada masyarakat sebagai hak mereka," ujarnya.
Kemudian, Adrianus menyampaikan tidak ada petugas yang siaga berjaga di pos pantau. Padahal dalam slogan Jasa Marga disampaikan untuk selalu siaga dan tepat waktu, tapi pada kenyataannya hal tersebut tidak terbukti.
"Tidak ada petugas yang siaga dimana semestinya mereka terus berjaga dan memenuhi janjinya sesuai slogan mereka. Bayangkan kalau misalnya ada kecelakaan, pasti sudah meninggal korbannya karena tidak ada aporan cepat akibat petugas tak berjaga," ujarnya.
Adrianus menyampaikan seluruh temuan ini akan disampaikan kepada kementerian terkait seperti Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Menurutnya, seluruh kementerian selalu kooperatif dengan temuan yang disampaikan oleh Ombudsman RI.