Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai PPP, Reni Marlinawati mengatakan, ada dua persoalan besar dalam dunia pendidikan di tanah air. Menurut Reni, persoalan pertama adalah peningkatan kualitas guru di dalam negeri yang belum mencapai titik maksimal. Hal tersebut diungkapkan Reni saat hadir daan Forum Group Disscusion (FGD) Refleksi Akhir Tahun, Evaluasi Pendidikan 2019 dan Outlook Pendidikan Tahun 2020.
Reni menuturkan, apapun mengenai masalah pendidikan, maka tidak berarti apabila persoalan guru tidak selesai.
"Ada dua persoalan besar terkait guru, sekarang jumlah guru pns terus berkurang, 2019 dari 3,1 juta hanya 1,3 juta, belum dikurangi tahun 2019, ada 65 ribu guru pensiun. Tahun 2020 mendatang, akan ada 74 ribu yang akan pensiun, dan 2021 82 ribu guru pensiun. Jumlah guru Honorer atau swasta jauh lebih banyak, hampir 1,7 juta. Kemampuan negara untuk mengangkat guru PNS masih rendah," ujar Reni Saat hadir di DPP Partai PPP, Jakarta, Jumat (27/12).
Selain itu, persoalan kedua yang dihadapi adalah terkait honorer. Menurutnya, kesejahteraan guru khususnya guru honorer masih menjadi permasalahan yang dan PR bagi Kemendikbud yang harus segera di tuntaskan.
"Ada yang hanya dibayar 300 ribu. Persoalan guru ini pertama kekurangan jumlah guru, kesejahteraan, dan ketiga mutu guru. Ketika Guru belum sejahtera, perut kosong tidak mungkin guru bisa berkualitas. Ini yang masih menjadi persoalan besar," ucap Reni.
Untuk Itu, demi perbaikan ke depan, Reni memberikan beberapa saran kepada Mendikbud Nadiem Makarim, sebelum membuat kebijakan. Ia menekankan agar melibatkan stakeholders.
"Terus meminta masukan kepada masyarakat bahkan masyarakat terkecil yang memang paham pendidikan dan melakukan langsung proses pendidikan. Terakhir juga menteri bidang pendidikan harus mengedepankan pendidikan keteladanan, menjadi pemimpin, dan figur yang diteladani. Untuk itu, jadilah figur yang patut diteladani, betul-betul pemimpin yang menjadi guru bagi kalangan pendidikan di Indonesia," pungkasnya.