
Cilacap, Gatra.com – Usaha kecil menengah (UKM) dinilai tak terlampau terpengaruh perang dagang Amerika-Cina. Pasalnya, kebanyakan UKM fokus ke pemasaran dalam negeri.
Ketua Asosiasi Perajin Oleh-Oleh (ASPO) Jawa Tengah, Ratiman mengatakan UKM lebih resisten lantaran diferensiasi produk yang dihasilkan. Produk UKM di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, beda dengan produk dari luar negeri.
Sebab itu, UKM tetap bisa bertahan meski perang dagang itu menyebabkan resesi ekonomi dan keamanan di berbagai belahan dunia. Bahkan, ia yakin perang dagang itu jika disikapi dengan tepat justru akan memperkuat Indonesia.
“UKM kita tidak terlalu berpengaruh karena memang larinya tidak ke sana (luar negeri),” katanya, Jumat (27/2).
Dia meyakini, perang dagang yang berlanjut ke instablitas politik internasial itu tak sampai membuat UKM terpengaruh. “Ya mungkin ada pengaruhnya, tetapi sedikit,” ucapnya.
Dia berujar UMK dari dulu memang dikenal resisten. UKM tetap bertahan meski terjadi krisis berkepanjangan,seperti yng terjadi pada masa reformasi 1998 lalu.
“Retail tetap jalan. Produksi skala rumahan juga tetap jalan,” ujarnya.
Menurut dia, meski saat ini sudah sejumlah produk UMK yang diekspor, akan tetapi UKM pun sudah berhasil mengekspor. Produk tersebut antara lain gula Semut, keripik Sukun, sale pisang, keripik Salak, Jenang, dan Batik.
“Kirimnya itu masih kisaran satu atau dua kontainer. Karena pasar terbesar tetap pasar domestik,” jelasnya.