Semarang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mentargetkan angka kemiskinan pada 2020 turun menjadi sebesar 9,8%. Angka kemiskinan di Jawa Tengah (Jateng) saat ini masih sebesar 10,80% atau sebanyak 3,7 juta orang.
“Kami mantargetkan angka kemiskinan pada 2020 turun satu digit yakni 9,8 persen,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, Taj Yasin Maemon dalam jumpa pers di Semarang, Jumat (27/12).
Lebih lanjut, wagub, menyatakan guna mencapai target tersebut langkah yang dilakukan antara lain, dengan program satu organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jateng membina satu desa yang berada di 14 kabupaten/kota yang masuk zona merah (miskin).
Program tersebut telah menyasar sebanyak 64 desa miskin dengan perincian di Rembang (empat desa), Blora (satu desa), Grobogan (empat desa), Demak (delapan desa), Klaten (tujuh desa), Sragen (sembilan desa), Wonosobo (enam desa).
Purworejo (tiga desa), Kebumen (tiga desa), Purbalingg (dua desa), Banjarnegara (empat desa), Banyumas (empat desa), Brebes (tiga desa), dan Pemalang (dua desa). “Berharap program OPD membina satu desa miskin bisa diadopsi pemerintah kabupaten/kota sehingga bisa mempercepat pengentasan kemiskinan,” ujar Taj Yasin.
Menurut Taj Yasin, saat ini pihaknya sedang melakukan validitasi jumlah angka kemiskinan karena data kemiskinan yang ada sekarang 30% salah. “Tidak hanya di Jateng, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga menyatakan 30 persen data kemiskinan di Jawa Timur error. Ini yang sedang kami perbaiki agar datanya valid,” katanya.