Home Politik Politisi Senior PDI Perjuangan Solo Kritisi Dinamika Pilkada

Politisi Senior PDI Perjuangan Solo Kritisi Dinamika Pilkada

Solo, Gatra.com - Politisi senior PDIP Solo, Hariadi Saptono mengritisi pernyataan Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo terkait intervensi proses penjaringan bakal calon wali kota (Cawali) Solo. Pernyataan tersebut memicu polemik di beberapa tokoh senior partai berlambang kepala banteng ini. Pernyataan Rudy dinilai kontradiktif dengan pernyataan Rudy sebelumnya.

 

"Berbanding terbalik dengan pernyataan Rudy sebelumnya yang mengatakan proses di internal sudah sesuai aturan main," ucapnya Kamis (26/12) dalam press release yang diterima Gatra.com.

 

Dalam pernyataannya di media, Rudy mengatakan penjaringan sesuai dengan prosedur. Artinya tak ada intervensi dalam proses politik yang berjalan.

Dirinya menilai justru Rudy telah melakukan intervensi melalui proses penjaringan. Rudy terkesan mengekang PDI Perjuangan struktural dan kultural di Solo untuk menyuarakan aspirasi dukungan pada calon tertentu.

"Harusnya DPC PDI Perjuangan Solo memberikan ruang bagi struktural maupun kultural untuk menyuarakan aspirasi dukungan pada calon tertentu. Bukan sebaliknya, sekarang terkesan mengistimewakan salah satu calon dan menganaktirikan yang lain," ucapnya.

Hariadi menilai apa yang dilakukan Rudy sudah termasuk kategori intervensi. "Jangan-jangan yang dimaksudkan intervensi adalah seperti yang dilakukan Pak Rudy yang mengekang struktur dan kultur untuk menyuarakan aspirasi dukungan pada calon tertentu," ucapnya lagi.

Dikonfirmasi via telepon, Hariadi menyebut apa yang dilakukan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan sebagai intervensi positif. Saat DPC PDI Perjuangan Solo menutup pintu bagi calon di luar pasangan Achmad Purnomo - Teguh Prakosa, DPD dan DPP kembali membuka kesempatan bagi kader maupun masyarakat yang berpotensi.

"Justru ketika DPD dan DPP melihat ada aspirasi yang tidak terakomodasi, mereka membuka kesempatan. Kalau ini dinilai intervensi ya intervensi yang positif," kata dia.

366