Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mendukung langkah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang akan mengembangkan Bandar Udara Komodo, Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan bantuan asing. Bantuan ini menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Menurutnya, skema KPBU dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang digunakan bertujuan menjalankan program pengembangan infrastruktur di Indonesia agar lebih diminimalisir.
"Skema KPBU ini merupakan salah satu bentuk alternatif pendanaan penyediaan infrastruktur yang tidak menggunakan APBN dan pembiayaan yang sifatnya meningkatkan belanja modal dengan kerja sama antara publik dan private sector," ucap Menkeu di kantornya, Jakarta, Kamis (26/12).
Selain itu, dengan hadirnya investor asing di dalam proyek penting negara, menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi tempat yang menarik, bagi para investor untuk menanamkan modalnya. Sekaligus sebagai bukti, Indonesia dapat dengan baik menyiapkan beberapa proyek dengan nilai besar yang mempunyai kualitas baik.
"Investor memiliki kepercayaan atau confidance untuk bekerja sama dengan kita," imbuh dia.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) baru saja mengumumkan Konsorsium CAS yang beranggotakan PT Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd (CAI), dan Changi Airports MENA Pte Ltd sebagai pemenang lelang Proyek Pengembangan Bandar Udar Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Investasi yang dibutuhkan dalam skema KPBU Bandara Komodo ini memerlukan Rp5,7 triliun untuk belanja operasional untuk selama 25 tahun [dan] Rp1,2 triliun investasi 5 tahun untuk pengembangan bandara," katanya di tempat yang sama.