Jakarta, Gatra.com - Kementerian Perhubungan telah menetapkan konsorsium CAS dengan anggota PT Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd (CAI), dan Changi Airports MENA Pte Ltd sebagai pemenang lelang Proyek Pengembangan Bandar Udar Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ke depannya pemerintah berharap, bandar udara pertama yang menggunakan skema KPBU dengan partisipasi investor asing, itu akan mampu menarik 4 juta penumpang dalam waktu sepuluh tahun.
"Salah satunya untuk mencapai kapasitas penumpang bandar udara hingga 4 juta orang dalam waktu kurang dari 10 tahun. Yang penting, bandara ini dapat menjadi konektivitas nasional dan internasional, menjadi tujuan wisata agar turis bisa lebih banyak," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/12).
Budi menjelaskan, setidaknya ada tujuh ruang lingkup dalam KPBU pengembangan Bandar Udara Komodo. Ketujuh ruang lingkup itu antara lain: perpanjangan landas pacu (runway), perluasan gedung terminal penumpang domestik, pengerasan runway dan taxiway, pembangunan gedung terminal penumpang internasional dan pembangunan gedung kargo. Perluasan apron, perluasan area parkir kendaraan dan pembangunan fasilitas lain juga termasuk di dalamnya.
Budi mengatakan, dari sisi udara, pemerintah menargetkan perpanjangan runway dari 2.400 meter menjadi 2.750 meter dalam kurun waktu dua tahun. Artinya, pesawat dengan skala menengah seperti Airbus A300 yang menjangkau Cina dan Jepang, dapat langsung mendarat di Bandar Udara Komodo.
"Dalam kurun waktu satu tahun diharapkan Bandar Udara Komodo sudah memberikan atmosfer yang baru. Kalau untuk penambahan kapasitas dari terminal paling lama selesai dalam lima tahun," jelas Budi.
CEO PT Cardig International, Diono Nurjadin mengungkapkan, akan berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan sesuai dengan target pemerintah itu. Khususnya perluasan dari terminal sesuai dengan kebutuhan dan traffic yang berkembang.
"Kita ingin penuhi target hingga airport sampai di titik akhir 4 juta (penumpang)," ujarnya.