Jakarta, Gatra.com - Perwakilan Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mendatangi kantor Kementerian Korodinator Bidang Perekonomian, Kamis (26/12). Salah satu hal yang dibahas adalah permintaan INACA untuk melonggarkan larangan dan pembatasan (lartas) importasi sparepart pesawat. Saat ini angkanya 49% dari 10.829 item kode HS.
Menanggapi hal tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim, sebenarnya tidak ada masalah dalam pengadaan suku cadang pesawat di Indonesia.
"Kalau itu kan bagian dari MRO [pemeliharaan, perbaikan, dan pemeriksaan]. Sebetulnya MRO sudah mendapat fasilitas PLB [Pusat Logistik Berikat]. Kalau PLB selesai, MRO di Batam kalau di FTZ itu juga aman. Saya minta secara spesifik apa yang mereka minta," ujarnya kepada awak media di kantornya, Jakarta, Kamis (26/12).
Melalui PLB, MRO lebih bebas melakukan importasi suku cadang. Apalagi Indonesia juga memiliki Batam sebagai zona perdagangan bebas (FTZ) yang semakin memudahkan proses importasi.
"Kita bicara penerbangan yang melakukan maintenance hanya MRO yang bersertifikazi. MRO PLB ngga ada issue. MRO di Batam FTX nggak ada issue," ungkapnya.
Ketua Umum INACA Denon B Prawiraatmadja mengatakan, perusahaan maskapai penerbangan tidak selalu memanfaatkan MRO dalam memasok suku cadang mereka. Mereka sering melakukan importasi secara langsung.
"Nah harapan kami, melalui pertemuan ini kita akan update juga ke pabean. Diharapkan nanti operator yg mempunyai izin AOC (Air Operator Certificate) 121 atau AOC 135. Ini cukup melampirkan nomor AOC nya, sehingga kita bisa mengimpor sparepart itu tanpa administrasi yang panjang," pungkasnya.