Yogyakarta, Gatra.com - Kerangka manusia yang ditemukan di sebuah septic tank di Bangujiwo, Kasihan, Bantul, Minggu (22/12), diduga kuat adalah Ayu Selisa, menantu pemilik rumah, Maluyo. Ibu Ayu, Anik Maidarningsih (51), yakin putrinya yang hilang sejak 10 tahun silam itu tewas dibunuh.
Ditemui di rumah petak di kawasan Badran, Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Kamis (26/12), Anik menceritakan riwayat hilangnya Ayu.
"Ayu menikah pada 2006. Sebelum dikabarkan hilang, biasanya dua pekan sekali dia mengunjungi saya diantar suaminya. Terakhir ketemu saat kelahiran anak kedua kakaknya di Sewon (Bantul) pada 2009," jelasnya.
Baca Juga: Kerangka di Septictank Terungkap: Mantu yang Hilang 10 Tahun
Sejak pertemuan itu, Anik mengatakan Ayu tidak pernah lagi terlihat. Takut terjadi sesuatu, Anik bersama dengan kakak kembar Ayu, Ayu Lelisa, mendatangi rumah Edi di Dusun Karangjati, Bangunjiwo, Bantul.
Menurut Edi dan keluarganya, Ayu pergi tanpa pamit dan membawa uang Rp300 ribu. Tidak percaya Ayu menghilang, Anik kemudian melaporkan kasus ini ke Polres Bantul. "Edi selalu bersikap baik di hadapan saya. Namun Ayu seringkali bercerita dirinya kadang mendapat aksi kekerasan dari Edi," ucap Anik.
Suatu kali, kata Anik, Ayu bilang pernah disulut rokok dan dipukul. Usai membuat laporan ke polisi, Anik tidak putus asa dan terus mencari anaknya. "Saya sempat bermimpi bertemu Ayu di sebuah hutan bambu. Ia hanya berpesan bahwa sayalah yang hanya boleh dizinkan menjenguknya" kata Anik sambil terisak.
Bukan hanya ke polisi, Anik dan keluarga Ayu juga sempat mencari Ayu melalui jasa 'orang pintar'. Namun upaya ini juga tak membuahkan hasil.
Baca Juga: Kerangka di Septic Tank Diautopsi, Ini Hasilnya
Setelah 10 tahun, mimpi Anik seakan menjadi nyata. Pada Minggu (22/12) petang, jenazah Ayu yang tinggal kerangka ditemukan di septic tank tak terpakai di lahan belakang rumah Maluyo yang rimbun oleh bambu.
Kepastian bahwa kerangka itu adalah Ayu berdasarkan barang-barang yang ditemukan bersama kerangka yakni dua gelang perak, kain hitam, dan potongan bordir jaket bertuliskan 'Pico'.
"Senin (23/12), polisi datang kemari menunjukkan dua benda itu dan kami, yang terdiri dari saya, kakak kembar Ayu, serta satu sahabat dekat Ayu, membenarkan itu barang-barangnya," katanya.
Baca Juga: Kerangka di Septic Tank, Surat Warga yang Bunuh Diri Diusut
Pada Selasa (24/22), polisi setuju atas permintaan keluarga untuk membawa pulang kerangka Ayu dan dikebumikan di pemakaman Badran.
Atas penemuan kerangka di tempat tak wajar itu, Anik yakin putrinya menemui ajal karena dibunuh. Dia juga yakin keluarga Edi terlibat dalam kasus ini. "Mereka semua (keluarga Edi) bukan manusia. Anak saya tidak bersalah. Jika dulu memang tidak menghendaki Ayu, saya rela dikembalikan ke saya," ujarnya.
Anik dan saudara kembar Ayu menyerahkan tragedi ini ke aparat hukum. Ia hanya meminta keluarga Edi membiayai seluruh proses selamatan untuk mendoakan Ayu. Anik pun kini hanya bisa mengenang Ayu lewat sebuah foto kecil Ayu di ijazahnya. Satu-satunya foto remaja Ayu diminta polisi untuk mengurus laporan kasus ini.