Palembang, Gatra.com – Seniman yang berasal dari Sumatera Selatan (Sumsel), Mohamad Ali merilis album berisikan pesan damai Simbur Cahaya pada 27 Desember mendatang. Dikenal dengan panggilan Ali Goik, album yang lahir akibat keprihatinan atas budaya yang ada di Sumsel ini akan mengenalkan nilai-nilai yang ada di kitab Simbur Cahaya.
Kepada Gatra.com, Ali mengisahkan jika kebudayaan di Sumatera Selatan (Sumsel) terutama nilai Simbur Cahaya lambat laun makin menghilang tergerus perkembangan zaman. Simbur cahaya ialah peraturan yang digunakan pemerintahan marga sebelum sistem tersebut dibubarkan. Kitab udang-undang yang dimodifikasi oleh Ratu Sinuhun ini mengumpulkan peraturan adat yang sebelumnya berbentuk lisan menjadi tulisan,
“Saya prihatin, kemajuan zaman malah membuat aturan dan pesan damai Simbur Cahaya lambat laun mulai menghilang. Peraturan yang digunakan pemerintahan marga itu sebenarnya identitas negara, namun makin tidak dikenal sejak marga dibubarkan,” terangnya.
Dalam album bertema pesan damai Simbur Cahaya ini cukup mewakili empat kabupaten/kota di Sumsel diantaranya, Ogan Komering Ilir yang diwakili oleh Kecamatan Pedamaran dengan lagu Berambak, Kabupaten Ogan Ilir diwakili oleh kecamatan Tanjung Raja dengan lagu Kenceran dan Lungguk Kojaman Kabupaten Banyuasin diwakili oleh Kecamatan Banyuasin II dengan judul lagu Sungsangku Bersih dan Pasir Hitam Sungai Sembilang dan Kota Palembang Sendiri lagu Tam Tam Duku,
“Mudah mudahan lagu yang dikemas di dalam album tembang Damai simbur Cahaya dapat menjadi semangat baru bagi Keempat kabupaten/kota melestarikan kebudayaan permainan anak anak anak yang mulai langka dimainkan karena disibukkan dengan game online. Semoga olahraga tradisional dan menjaga alam serta lingkungan agar menjadi asri,” terangnya.