Ouagadougou, Gatra.com - Pos militer di Provinsi Soum Utara, Burkina Faso kembali diserang pemberontak pada Selasa (24/12). Peristiwa tersebut menewaskan 35 wanita yang merupakan warga sipil.
Dikutip Reuters, penyerangan dipicu oleh bentrok di kawasan pertambangan pada November lalu. Insiden tersebut memicu ketegangan etnis karena pelaku penyerangan kemungkinan dilakukan oleh pemberontak Islam.
Selain warga, 87 gerilyawan dan pasukan keamanan setempat tewas dalam bentrokan itu.
Presiden Roch Marc Kabore menyatakan dua hari berkabung nasional sebagai tanggapan atas penyerangan di pos militer.
Burkina Faso mengalami pemberontakan dalam negeri selama tiga tahun terakhir. Kondisi tersebut juga dipicu oleh limpahan kekerasan jihad dan kriminalitas dari negara tetangganya, Mali yang kacau.
Penyerangan yang dilakukan oleh militan Islam serta bentrokan antara kelompok penggembala dan pertanian telah melonjak tahun ini. Kondisi seperti itu telah menewaskan ratusan warga sipil dan tentara.