Home Milenial Siswa SMAN 7 Padang Berhasil Ciptakan Komik Dua Bahasa

Siswa SMAN 7 Padang Berhasil Ciptakan Komik Dua Bahasa

Padang, Gatra.com - Siswa SMAN 7 Padang, Sumatra Barat (Sumbar) berhasil menciptakan komik dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Cerita yang dihadirkan dalam komik itu sangat menginspirasi. Salah satunya cerita tentang sopan santun seorang murid kepada guru dan orang tua.

Pernyataan itu diungkapkan Kepala SMAN 7 Padang, Enny Sasmita dan Guru Bahasa Jepang sekaligus pembimbing JC-Komiju, Melya Kiki Wirianingsing saat diterima Gatra.com, Selasa (24/12) di Padang.

Ia merasa bangga atas capaian siswanya, yang kreatif menuangkan beberapa ide baru dalam bentuk komik.

Enny menceritakan, pembuatan komik dua bahasa yang telah dilahirkan siswa SMAN 7 itu, berawal dari kegiatan ekskul sekolah tentang budaya Jepang. Pihaknya saat ini, sedang berupaya pengembangan pembuatan komik dua bahasa yang sudah menyentuh pasar lokal dan nasional tersebut.

"Alhamdulillah, Pemko Padang sangat mendukung dan seraya memberikan trik supaya komik kita ini lebih berkembang lagi ke depan. Saat ini kita telah menyerahkan langsung komik edisi ketiga kepada pak wali kota," ungkap Enny.

Diungkapkannya, walaupun SMAN 7 Padang berada di bawah naungan pemerintah provinsi, namun pihaknya selaku warga Kota Padang ingin memberitahukan kepala daerah Kota Padang, bahwa murid-murid di SMAN 7 Padang mampu menghasilkan karya komik dengan dua bahasa.

Pembimbing JC-Komiju, Melya Kiki Wirianingsing menambahkan, ide pembuatan komik dua bahasa itu sudah dimulai sejak tahun 2017. Atas ketekunan dan keseriusan siswa yang tergabung dalam redaksi komik JC-Komiju, mampu memberikan multiefek, baik bagi siswa, sekolah, dan menghasilkan nilai ekonomis.

Melya mengungkapkan, untuk komik edisi pertama berjudul "Tolong Dengarkan Aku", edisi kedua berjudul "Free Dom" dan edisi ketiga berjudul Karasu. Komik-komik itu sejak awal diluncurkan sampai saat ini sudah tersebar di berbagai daerah. Bukan hanya di Sumbar, tapi juga sampai ke beberapa daerah di Indonesia.

Juga sudah sampai ke Pustaka Nasional, Pustaka Kemendikbud, dan sekarang tugas kita meneruskannya ke Konjen Medan, ke Pustaka Daerah Sumbar, dan ke seluruh sekolah se-Kota Padang," katanya bangga.

537