Jakarta, Gatra.com - Eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud Hendropriyono meminta Organisasi Papua Merdeka (OPM) dimasukkan dalam daftar kelompok teroris internasional. Menurutnya, OPM telah melakukan banyak tindakan yang merugikan masyarakat.
"Di forum internasional itu harusnya OPM sudah masuk list teroris internasional karena sudah membunuh rakyat yang tidak mengerti apa-apa. Itu sudah salah. Sasarannya sudah tidak terbatas lagi, dia bunuh polisi, tentara, rakyat. dan ini bisa sangat sulit untuk dipecahkan," kata Hendropriyono di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (24/12).
Ia menilai tujuan dimasukkannya OPM dalam list kelompok teroris internasional adalah agar pemerintahan negara lain mengetahui gerakan tersebut.
"Kan kita perang enggak hanya di hutan, tetapi kita perang di jalur diplomasi. Di internasional itu ada list teroris itu usahakan masuk di situ supaya seluruh pemerintahan negara di dunia akan merujuk ke situ kalau tidak akan jalan sendiri-sendiri," ucap mantan Ketum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu.
Ia juga mengkhawatirkan gerakan itu diakui negara lain. Sebab menurutnya, ada seorang calon Perdana Menteri di suatu negara yang akan mengakui OPM jika ia terpilih. Menurutnya, dari situ aktor transnasional bisa menjadi aktor internasional yang berperan memperkeruh keadaan di Papua.
"Aktor transnasional itu memegang peranan. Mereka dari NGO (Non-Government Organization) mempengaruhi GO (Government Organization). Ini sesuatu yang cuma satu klik doang, sangat gampang," tukas pria yang dijuluki profesor intelijen itu.
Reporter: Erlina Fury Santika
Editor: Annisa Setya Hutami