Palembang, Gatra.com – Lokasi kecelakaan lalu lintas tunggal yang dialami oleh bus Sriwijaya dengan rute Bengkulu-Palembang, Senin (23/12) malam tergolong jalur yang rawan.
Pihak kepolisian menyatakan sudah menginformasikan kepada pengguna jalan agar lebih berhati-hati melintasi lokasi tersebut. Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriyadi mengatakan kawasan yang menjadi lokasi terjadinya kecelakaan lalu lintas (lakalantas) tergolong kawasan rawan akibat topografi jalan yang menaiki tebingan,
“Saya dapat laporannya (kawasan rawan) iya benar, itu terjal jalannya dan juga sudah sering diinformasikan kepada pengendara jalan,” ujarnya.
Bahkan, ia menambahkan jika terdapat alternatif jalur lain sebagai rute lalu lintas Palembang-Bengkulu, maka sebaiknya pengendara memilih jalur lainnya. Sayangnya, jalur tersebut merupakan jalur satu-satunya yang menjadi akses bagi kendaraan antar kota dan provinsi dengan rute Palembang-Bengkulu, “Jika ada rute lain, lebih baik rute lain. Ya, itu tapi itu satu-satu rute AKAP/AKDP,” sambung ia.
Setelah kejadian lakalantas bus Sriwijaya, Senin (23/12) malam, pihak kepolisian masih tergabung dalam upaya evakuasi para korban. Berdasarkan data terakhir yang diterima dari Kepolisian Resort (Polres) Pagar Alam, diketahui terdapat 25 penumpang yang meninggal dunia Saat ini, tim kepolisian juga sudah membentuk unit identifikasi di rumah sakit, “Sudah ada tim identivitasikannya, dan jasad korban semuanya sudah dievakuasi di rumah sakit,” ucapnya.
Meski demikian, pihak kepolisian masih memastikan jumlah keseluruhan penumpang yang menaiki bus tersebut. Berdasarkan laporan yang diterima, jumlah penumpang mencapai 38 orang dengan 13 orang penumpang diantaranya selamat namun mengalami luka-luka,
baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/463333/kebencanaan/korban-lakalantas-bus-bengkulu-palembang-jadi-25-orang
“Tim masih ada juga di lapangan. Badan bus masih berada di sungai setelah terjun dari jalan raya, dan masih dicari apakah mungkin terdapat penumpang lainnya yang belum ditemukan di lokasi kejadian. Selain indentifikasi, juga evakuasi masih dilakukan di lokasi kejadian bersama dengan Basarnas, dan dibantu masyarakat,” terangnya.
Mengenai penyebab kejadian lakalantas di Liku Lematang Desa Prahu Dipo itu, pihak kepolisian masih memperdalami penyebabnya. Polisi masih mencari data supir, kernet dan menggali informasi dari penumpang yang selamat. “Kami belum bisa sampaikan penyebabnya, (masih dalam penyelidikan), karena tim masih dilakukan olah tempat kejadian perkara, mengumpulkan informasi dan mencari supir dan kernet bus,” pungkas Supriyadi.