Bandung Barat, Gatra.com - Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengaku bahwa keputusan pindah partai yang dilakukan pasangannya, Hengky Kurniawan menuai kekecewaan dari beberapa relawan Akur (Aa Umbara - Hengky Kurniawan).
Aa Umbara mengatakan sering mendapati respons kekecewaan relawan Akur melalui grup WhatsApp kelompok pendukungnya. Ini setelah Hengky memutuskan keluar dari Partai Demokrat pada 16 Desember 2019 lalu.
"Yang merasa dirugikan ya pasti ada lah. Karena Hengky diusung oleh [kelompok] ini, kan begitu. Kalau di Akur memang ada yang merasa kecewa kalau melihat di grup-grup WA," ungkap Aa saat ditemui di Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat, Senin (23/12).
Meski begitu, Aa Umbara menilai keputusan Hengky adalah hak pribadinya dalam menentukan langkah politik. Ia tak bisa mengomentari lebih banyak pada ranah itu.
"Ya mungkin juga karena partai ini yang mengusung yang membesarkan, tapi kan saya enggak bisa mengomentari hak seseorang. Siapapun. Jangankan Pak Wabup, ke anak atau adik sendiri juga kan saya enggak bisa ikut berkomentar kalau itu memang hak politiknya," lanjutnya.
Meski ada sedikit kegaduhan soal perpindahan Hengky dari Partai Demokrat ke PDIP, Aa Umbara memastikan bahwa peristiwa itu tidak berpengaruh pada kinerja Pemerintahan. Urusan sikap politik Hengky, cukup hanya menjadi pribadinya.
"Karena kalau masalah politik, itu hak seseorang ya. Kalau pengaruh di Pemerintahan sampai hari ini saya rasa tidak ada. Kalau saya lebih konsentrasi karena menjelang Natal, tahun baru, dan menjelang tahun 2020. Kita lebih konsen dalam pekerjaan," pungkasnya.