Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim beserta istri Franka Nadiem Makarim meminta ada perubahan paradigma dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke depan, yang mana selama ini anak justru diarahkan berbagai macam bacaan dengan dibebaskan untuk memilih bacaan apa yang disukainya.
Perubahan paradigma tersebut menjadi penting karena hal tersebut bisa menciptakan dan menumbuhkan kecintaan sang anak terhadap buku dan kegiatan membaca. Dan bacaannya pun harus menurut keinginan sang anak tersebut.
“Jadi, kedepan paradigma kita harus User Driven, Child Driven. Jadi, harusnya anak dibebaskan ingin membaca buku apa, atau mungkin karena karakter favorit mereka, atau mungkin komik favorit mereka. Apapun itu. Yang penting mereka mencintai itu,” kata Nadiem saat ditemui di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (23/12).
Nadiem menjelaskan kedepan pengembangan PAUD harus berorientasi pada anak. Untuk itu, perubahan paradigma menjadi Child Driven itu sangat krusial. Dan pembangunan tersebut tidak bisa terjadi jika SDM guru PAUD tidak Engaged dengan sang anak.
“Jadi semua harus dimulai dari anak dan kita harus mendengarkan anak. Kalau selama ini kita tidak mendengarkan anak itu, baik usia PAUD maupun lebih tua, pembelajaran itu tidak akan terjadi,” kata Nadiem.
Selain itu, Nadiem juga mengakui bahwa tantangan pendidikan PAUD kedepan bukan lah di persoalan kebiasaan anak tersebut dalam baca, tulis, dan hitung. Namun, lebih kepada penumbuhan literasi dan kecintaan membaca buku.
“Jadi, literasi ini lah yang penting. Challenge kita kedepan bukan dari Calistung. Tapi bagaimana cara agar setiap anak mencintai buku dalam format apapun,” katanya.