Makassar, Gatra.com -- Kesulitan warga Pulau di Pulau Barrang Caddi, di sekitar kota Makassar untuk mendapatkan air bersih dan konsumsi selama beberapa tahun terakhir ini terjawabkan setelah Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah menghadirkan teknologi pengolahan air bersih yang bisa langsung diminum.
Pemanfaatan teknologi ini diresmikan mantan Bupati Bantaeng dua periode ini didampingi Penjabat Wali Kota Makassar Iqbal Samad Suhaeb, pada Senin (23/12). Saat peresmian, Nurdin Abdullah menceritakan awal munculnya pembangunan instalasi pengolahan air bersih ini.
“Saya bertemu kolega lama dari Badan Pengkajian dan Penerapan Tehnologi (BPPT) di Pulau Dewata Bali. Saya minta tolong dibantu dan inilah hasilnya,” kata Nurdin.
Gubernur pun memberikan apresiasi kepada BPPT yang berhasil mendorong kebutuhan masyarakat. Apalagi, teknologi ini sudah digunakan di berbagai negara maju lainnya. Teknologi BPPT ini mengolah air baku dari air laut dan hasil pengolahannya bisa langsung diminum.
"Kita apresiasi dan berterima kasih kepada teman-teman BPPT yang terus mendorong inovasi teknologi,” katanya di hadapan seluruh masyarakat Barang Caddi.
"Airnya segar, harapan kita ke depan, kita minta lagi supaya ada instalasi untuk air bersih ke rumah-rumah dari air laut yang sudah diolah," ungkapnya.
Teknologi pengolahan ini berkapasitas produksi yang cukup untuk penduduk Pulau Barang Caddi. Diprediksi 5.000 liter per hari. Sementara kebutuhan berkisar 3.000 liter per hari, sehingga masih over.
Deputi Bidang Tekhnologi Pengembangan Sumber Daya Air BPPT, Yudi Anantasena mengaku, teknologi ini berawal dari diskusi dirinya dengan Nurdin Abdullah pada Agustus 2019. Ia pun berterima kasih kepada gubernur yang sudah memberikan kepercayaan kepada BPPT untuk menghadirkan teknologi ini di pulau.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur Sulsel. Sekali lagi kami sampaikan siap bekerjasama dengan Pemprov Sulsel maupun pemerintah kota," katanya.