Home Kebencanaan Lagi, Petani di Sumsel Diserang Harimau

Lagi, Petani di Sumsel Diserang Harimau

Palembang, Gatra.com – Seorang petani, Saudi bin Abdula berusia 60 tahun ditemukan tewas di kebunnya, sekitar pukul 12.00 Wib, minggu (22/12). Jasad warga Desa Pajar Bulan Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat Sumsel ditemukan terpisah di beberapa tempat yang diduga kuat akibat berkonflik dengan harimau.

Informasinya, korban yang sudah beberapa hari menginap di pondok dekat dengan kebun kopinya sempat tidak ditemukan oleh sang anak, Poltak yang sengaja datang membawakan bahan makanan. Saksi poltak sempat mencari di beberapa lokasi di sekitar pondok, dan hanya menemukan pondok yang sudah dirusak dan sobek. Namun di sekitar pondok ditemukan banyak sekali jejak hewan harimau. Atas kondisi itu, Poltak kembali ke desa dan melaporkannya kepada Kepala Desa (Kades) dan sejumlah warga lainnya. Bersama warga, Poltak kembali ke pondok dan sebagian warga lainnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Mula Ulu dan Koramil Kota Agung.

“Tadi sekitar jam 12.00 wib ke pondok, tapi bapak tidak ada, lalu saya kembali ke desa dan lapor warga,” ucap Poltak.

Dua kelompok warga itu, akhirnya melakukan pencarian dan menyisir lokasi kejadian dan menemukan beberapa potong badan korban di tempat yang berbeda berupa kepala, kaki dan lengan. Akibat situasi hujan deras di lokasi kejadian sekaligus jauh dari desa, maka proses pencarian dihentikan sementara untuk dilanjutkan keesokkan harinya. Temuan jasad ini pun langsung dievakuasi ke RSUD Lahat.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Lahat, BKSDA Sumsel, Martialis Puspito mengatakan pihaknya belum bisa memastikan mengenai penyebab kematian petani tersebut, karena diperlukan tindakan medis berupa visum, mengingat usia jasad sudah lebih dari 24 jam. Apalagi saat kejadian tidak terdapat sanksi yang melihat kejadian tersebut,

“Kemungkinan penyebabnya hewan tentu harus ada fakta pendukungnya, yakni visum. BKSDA sudah mengingatkan warga segera turun dari hutan saat konflik-konflik sebelumnya, dan warga ini malah menginap. Kebun itu juga kemungkinan hutan lindung, tapi nanti saya pastikan dulu pada KPH,” terang dia.

110