Jakarta, Gatra.com - Kanker merupakan penyebab kematian kedua terbesar di dunia. Lebih dari 18 juta orang terdiagnosa kanker, dan 9,6 juta orang di dunia meninggal akibat kanker setiap tahunnya.
Tim Pengelola Pengembangan Pelayanan Kanker Terpadu (PKaT) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menggelar kegiatan "Choose Hope: Tribute to Cancer Survivors" di Hall Utama Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (22/12).
Acara yang termasuk dalam perayaan hari jadi RSCM yang ke-100 ini, berupaya mengapresiasi semangat untuk para penyintas maupun pasien kanker yang tengah berobat untuk terus memberikan dukungan bagi mereka dan keluarganya dalam menjalani terapi.
Pada acara itu, Shanaz Haque membagi pengalamannya berjuang sebagai penyintas. Ia motivasi ribuan penyintas lainnya yang hadir di acara tersebut. Selain itu, digelar pula interaktif fashion show oleh para penyintas kanker.
Direktur Utama RSCM, dr. Lies Dina Liastuti, mengatakan RSCM merupakan rumah sakit yang memiliki pasien kanker terbanyak di Indonesia. Untuk itu, acara ini melambangkan harapan bagi pasien kanker.
"RSCM sudah menjadi rujukan nasional dari pasien pasien rumah sakit yang sudah tidak bisa mampu menangani. Jadi penanganannya bukan hanya dilakukan oleh satu orang dokter melainkan oleh tim," kata Lies kepada wartawan, Minggu (22/12).
Spesialis Onkologi Radiasi RSCM, dr. Endang Nuryadi, menuturkan para penyintas kanker yang pernah berobat di RSCM mungkin bisa mencapai ratusan ribu jiwa yang berhasil selamat. Penderita kanker yang tengah menjalani pengobatan juga memiliki jumlah yang sangat banyak.
"Untuk di Departemen Radioterapi sendiri, pasien yang berkunjung setiap hari itu bisa mencapai sekitar 150 orang," kata Endang.
Di Indonesia, sambungnya, jumlah penderita kanker terbanyak adalah kanker payudara dan rahim. Itu adalah jumlah dua terbesar.
Acara ini berhasil memperoleh rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) karena berhasil menghimpun lebih dari 1.000 cap tangan dari para pasien dan penyintas kanker, sehingga membentuk Simbol Pita Peduli Kanker di atas sebuah lembar kain raksasa.