Banda Aceh, Gatra.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) Sabang , Razuardi Ibrahim menyatakan, penyerapan anggaran BPKS Tahun 2019 sudah terealisasi sebesar 80% dari target yang ditetapkan.
"Setiap harinya terjadi perkembangan sehingga target yang telah ditetapkan sebelumnya tidak akan meleset,"ujar Razuardi kepada wartawan, Ahad (22/12).
Peryataan tersebut disampaikannya menanggapi isue terkait anggaran BPKS yang terus merosot setiap tahunnya.
Ia mengakui ada pengurangan anggaran. Namun, jelas dia, perlu diketahui publik adalah penyebab terjadinya pemotongan anggaran itu akibat serapan anggaran pada tahun 2018 rendah. "Jadi kita akui memang terjadi penurunan besaran anggaran untuk BPKS pada 2020, tapi itu bukan karena faktor dirinya atau wakilnya," tegas mantan Sekda Aceh Tamiang ini.
Razuardi juga menjelaskan, pengalokasian anggaran dari suatu lembaga negara tergantung pada serapan anggaran sebelumnya. "Misalnya, serapannya rendah pada 2018, tentu akan membuat anggaran 2020 menjadi turun,"jelasnya.
"Kita berusaha semaksimal mungkin serapan 2019 lebih baik dari 2018. Serapan tahun ini sudah mencapai 80 persen. Insya Allah, pada tahun 2021 anggarannya akan ada peningkatan,"ungkapnya.
Sementara terkait soal isu perjalanan dinas sejumlah pejabat BPKS ke luar negeri, jelas dia, tentu saja keberangkatan mareka membawa misi, apalagi keberangkatan itu memang sudah direncanakan dan di anggarkan setahun sebelumnya.
Jadi karena sudah direncanakan dan anggaran pun tersedia maka harus dilaksanakan. "Kalau mareka tidak merealisasikan justru akan membuat serapan anggaran menjadi rendah. Karena ada dana tapi tidak kita pergunakan," paparnya.
Meskipun banyak aspek yang mendera Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang, ia bertekat akan menyelesaikan, baik dari sisi anggaran, pembangunan infrastruktur dan juga masalah SDM. "Oleh karena itu, kita telah melakukan penataan dan pembenahan manajemen dengan baik," terang dia.
Menurut dia, kegiatan kepelabuhanan dan kompleksitasnya memang menjadi tugas berat bagi siapa saja yang menjadi pimpinan BPKS, tapi persoalan ini harus diutamakan untuk diselesaikan secara bersama-sama.
Sementara itu, Pengamat ekonomi pembangunan Unsyiah, Mukhlis Yunus saat diminta tanggapannya terkait anggaran dan kinerja BPKS mengatakan, manajemen yang cakap, efektif dan responsif, pembangunan Sabang akan berhasil.
"Jika para pemimpin BPKS bertanggung jawab, punya dedikasi dan mau bekerja keras, dapat dipastikan pembangunan kawasan free port itu kemajuannya akan lebih signifikan ke depan," pungkasnya.