Palembang, Gatra.com – Konflik harimau yang terjadi di kabupaten Pagar Alam Sumsel sehingga menelan korban jiwa dinilai belum berpengaruh pada usaha penginapan.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel, Herlan Aspiuddin mengatakan peristiwa yang tengah banyak diperbincangkan masyarakat itu belum lah berpengaruh pada aktivitas pada usaha penginapan.
“Pengaruh omset belum terpengaruh, pengusaha penginapan melaporkan pengaruhnya belum ada paskah kejadian tersebut,” ujarnya, Jumat (20/12).
Menurut dia, peristiwa konflik harimau yang menelan korban tidak berada di kawasan wisata, melainkan di kawasan kebun yang berada jauh dari lokasi wisata.
“Pengunjung tidak perlu takut, harimau bukanlah jenis hewan yang senang berada di tengah keramaian. Aman-aman saja, jika ingin berwisata dan berliburan di tahun baru di Pagar Alam, dan Lahat,” terang dia.
Kota Pagar Alam memiliki sekitar 30 hotel, penginapan dan home stay yang biasa dipilih oleh wisatawan guna bermalam dan berwisata dengan kapasitas tampung sudah mencapai 1.000 orang tamu/hari.
“Untuk klasifikasi hotel masih seperti biasa jumlah pengunjungnya, dan begitu penginapan lainnya,” ucapnya.
Konflik harimau terjadi di Sumsel telah mengakibatkan tiga warga meninggal dunia, dengan dua lainnya mengalami luka berat. Harimau menyerang warga yang tengah berada di hutan yang menjadi ruang hidupnya.
Reporter: Karerek