Washington D.C, Gatra.com - Menteri Transportasi Amerika Serikat Elaine Chao menegaskan dampak ekonomi dari penghentian rencana produksi Boeing Co ( BA.N ) 737 MAX, tidak akan menjadi pertimbangan bagi regulator AS dalam tinjauan mereka mengenai 'pengandangan' pesawat yang terlibat dalam dua kecelakaan fatal tersebut, pada hari Jumat (21/12).
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Chao mengatakan Gedung Putih tidak menekan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) untuk mempercepat peninjauannya.
Chao mengatakan Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih telah melakukan studi mengenai dampak ekonomi dari pelarangam terbang 737 Max yang memaksa Boeing - perusahaan manufaktur Amerika yang kritis - untuk menghentikan pengiriman pada bulan Maret dan menilai bahwa itu akan mengurangi sekitar 0,4% pada Produk domestik bruto AS.
"Terlepas dari apa dampaknya terhadap PDB, tanggung jawab kami adalah untuk memastikan bahwa 737 MAX harus aman sebelum diizinkan terbang kembali," kata Chao.
Ia menegaskan pekerjaanya adalah melindungi FAA dari tekanan apa pun yang mungkin dihadapi oleh agensi.
Boeing 737 MAX telah 'dikandangkan' di seluruh dunia sejak Maret setelah dua kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia menewaskan 346 orang hanya dalam waktu lima bulan dan sejauh ini menimbulkan kerugian pabrik pesawat lebih dari US$9 miliar.
Pada hari Jumat, United Airlines ( UAL.O ) mengatakan akan memperpanjang pembatalan penerbangan Boeing 737 MAX dari awal Maret hingga Juni. Pengumuman United lebih panjang dibandingkan maskapai AS lainnya, setelah American Airlines ( AAL.O ) dan Southwest Airlines Co ( LUV.N ) membatalkan penerbangan ke awal April.
Chao mengatakan arahannya kepada Administrator FAA Steve Dickson jelas: "memastikan bahwa dia mengetahui apa yang terjadi, memperbaiki masalah dan tidak berbicara sampai FAA merasa aman."
Presiden Donald Trump, yang telah menggembar-gemborkan kekuatan ekonomi AS ketika dirinya berusaha terpilih kembali pada tahun 2020, memanggil Kepala Eksekutif Boeing Dennis Muilenburg pada hari Minggu (22/12), untuk menanyakan status produksi 737 MAX, mengutip dua orang yang memberikan pengarahan singkat tentang masalah tersebut.
“Muilenburg meyakinkan Trump bahwa penghentian produksi yang direncanakan itu bersifat sementara dan bahwa perusahaan tidak akan memberhentikan pekerja,” kata sumber itu. Penghentian produksi yang akan dimulai pada Januari, diumumkan oleh Boeing pada hari Senin (16/12).
Reuters melaporkan minggu ini FAA diperkirakan tidak akan mengakhiri larangan terbang sampai setidaknya Februari.
“Mereka menghadapi tantangan berat di depan mereka dan mereka berutang kepada rakyat Amerika untuk memastikan bahwa pesawat mereka aman. Dan saya pikir mereka juga menginginkan itu," ungkap Chao.
Boeing mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya terus mengikuti jejak FAA dan regulator global, karena mereka akan menentukan batas waktu untuk sertifikasi. sehingga MAX dapat kembali terbang dengan aman.
Chao mengatakan reformasi terhadap proses FAA yang berlarut-larut dalam mendelegasikan beberapa tugas sertifikasi kepada Boeing, tidak boleh diadopsi sampai sejumlah tinjauan selesai.
"Mari kita tunggu untuk melihat apa yang dikatakan laporan sebelum kita bertindak terlalu cepat," kata Chao.
Praktek FAA dalam mendelegasikan beberapa tugas sertifikasi kepada Boeing telah mendapat kecaman dari anggota parlemen. Menurut beberapa laporan resmi, FAA dianggap gagal untuk mengevaluasi sistem keselamatan utama yang terlibat dalam kedua kecelakaan fatal tersebut. FAA tidak mendelegasikan tugas apa pun dalam tinjauan yang sedang berlangsung.