Jakarta, Gatra.com - Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti melihat Vietnam 'memenangi' perang dagang Amerikat Serikat melawan Cina.
Kondisi tersebut lantaran mampu mengambil peluang. Salah satu sebabnya adalah murahnya biaya tenaga kerja. Di sisi lain, ada persaingan antardaerah terkait penetapan Upah Minimum Regional (UMR).
"Jangan berpikir compete, Jawa Tengah dengan Jawa Barat. No. Jawa Barat is our nation. We talk about not only Indonesia but global competition. Tantangan dari daerah seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah adalah bisa compete dengan Vietnam," tegasnya dalam acara diskusi di ITS Tower, Jakarta, Jumat (20/12).
Esther menambahkan Vietnam memiliki regulasi mengenai upah minimum, tetapi buruhnya mau dibayar di bawah upah minimum.
"Indonesia upah minimum ada. Kalau dibayar di bawah kan masih enggak mau. Kalau di Vietnam mau," ujarnya.
Selanjutnya, serikat-serikat buruh Vietnam masih di bawah kontrol pemerintah. Hal ini menyebabkan buruh lebih mudah dikendalikan.
"Enggak ada sanksi pemerintah ke perusahaan kalau di bawah upah minimum, sepanjang ada kesepakatan antara oabrik dnegan buruhnya," ungkapnya.