Asahan, Gatra.com-Ratusan warga yang akan menggunakan hak suaranya dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) mengalami keracunan. Kasus keracunan massal ini menjadi kasus kedua yang terjadi di Kabupaten yang dipimpin Surya tersebut.
Belum diketahui penyebab keracunan tersebut, penuturan warga rasa mual dan muntah-muntah terjadi setelah warga mengkonsumsi nasi bungkus yang dibagikan sebelum memilih dalam Pilkada di Tinggi Raja, kecamatan Tinggi Raja, kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut).
Baca Juga: Pulang Kenduri, Warga Sekampung Keracunan
"Ya memang ada 600 ratusan bungkus nasi dibagi-bagikan kepada warga namun kita belum tahu penyebab keracunan ini," ujar Asisten III Bupati Asahan, Bidang Ekonomi Pembangunan, Jhon Hardy Nasution kepada wartawan Jumat (20/12).
Jhon mengatakan, sebanyak 600 -an bungkus nasi tersebut merupakan sumbangan dari empat calon kepala desa yang di serahkan kepada panitia pemilihan untuk dibagikan kepada warga sebelum melakukan pemungutan suara.
Baca Juga: Korban Keracunan Terus Bertambah, Biaya Ditanggung Pemkab
Meski bencana keracunan ini terjadi mulai Rabu malam usai pelaksanaan Pilkades selesai, akan tetapi belum bisa dipastikan penyebab keracunan ini terjadi karena makanan tersebut. Karena masih dikumpulkan bukti-bukti untuk menyimpulkan penyebab bencana keracunan itu.
Hingga saat ini Pemkab Asahan melaporkan belum ada korban jiwa akibat bencana keracunan itu. Namun korban dinyatakan terus bertambah sejak Kamis siang hingga hari ini. Laporan teranyar dari Diskominfo Pemkab Asahan sudah 241 warga diduga keracunan yang berhasil dievakuasi.
Baca Juga: Cara Kerja Birokrasi di Sumut Harus Diubah
Sementara itu Bupati Asahan, Surya menyatakan, seluruh biaya pengobatan dan penangan para korban keracunan ditanggung Pemkab Asahan. "Tidak ada pengenaan biaya. Baik yang saat ini lagi dirawat di faskes milik pemerintah daerah maupun yang dirawat di RSU swasta Ibu Kartini,"ujarnya.
Pernyataan ini ditegaskan saat menjenguk para korban keracunan di RSUD H. Abdul Manan Simatupang (HAMS) Kisaran, Kamis malam. Surya menegaskan, Pemkab Asahan saat ini masih fokus kepada penangan an para korban.
Baca Juga: Ujung Tombak Pajak yang Diupah Tak Wajar
Dia juga mengaku telah memerintahkan agar aparatur Pemkab Asahan dan pemerintah desa tetap siaga menangani bencana ini untuk mengantisipasi bertambahnya korban keracunan tersebut. "Saya minta aparatur dari instansi terkait siaga menyisir jika ada korban lain lagi,' jawabnya.
Sebelumnya, puluhan warga keracunan makanan usai menyantap bingkisan makanan Kenduri sepulang hajatan dari rumah seorang warga, Jumat (6/12). Sebanyak 27 warga dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
Reporter: Edy Gunawan Hasby