Jakarta, Gatra.com - Peneliti LIPI Syamsuddin Haris tampak hadir mengenakan jas hitam lengkap dengan dasi warna merah dan kemeja putih, datang pukul 12.55 dan didampingi oleh Istrinya.
Ketika dikonfirmasi apakah dirinya akan menjabat sebagai Dewan Pengawas KPK, ia mengiyakannya. "Iya semalem dihubunginya," kata Syamsuddin kepada awak media, di Istana Kepresidenan, Jumat (20/12).
Adapun, lanjutnya, alasannya bersedia menjadi Dewas KPK karena ingin menegakkan pemerintah yang bersih dengan memperkuat KPK. "Bagaimana pun tanpa pemerintah yang bersih kita tidak bisa meningkatkan daya saing, Kita tidak bisa mengundang investor, kita tidak bisa melanjutkan pembangunan untuk Indonesia lebih baik," jelasnya.
Baca juga: WP KPK Tanggapi Positif Bocoran Nama Dewas KPK dari Presiden
Lebih lanjut, Syamsuddin mengakui, awalnya ia turut mengkritik adanya Dewas KPK ini. Namun, kritiknya itu dilatar belakangi karena Dewas waktu itu diusulkan dipilih oleh DPR. Belakangan ia berubah sebab Dewas KPK ternyata dibentuk oleh Presiden.
"Saya pikir ini peluang bagus Presiden Jokowi untuk menunjukan komitmennya dalam pemberantasan korupsi, bagaimanapun Bapak Presiden berulang mengatakan itu hahwa dia komit pemberantasan korupsi atau penegakan pemerintah bersih cuman memang waktu UU KPK direvisi tampaknya beliau, tidak bisa menghindar sebab semua parpol mendukung revisi itu," pungkasnya.