Pati, Gatra.com - Ada yang berbeda pada momen hari raya Natal di Gereja GITJ Gembong, Kecamatan Gembong, Pati. Menyambut Natal tahun ini, jemaat gereja bahu-membahu mengumpulkan limbah plastik untuk dirangkai sedemikian menjadi pohon natal.
Pendeta GITJ Gembong, Stevanus Siswanto mengatakan, harus mengumpulkan banyak limbah plastik untuk kemudian dibuat menjadi 1.000 ecobrick. Setelah itu, barulah dirangkai menjadi pohon natal setinggi 5 meter dengan diameter 3 meter.
"Plastik-plastik itu merupakan plastik limbah rumah tangga seperti, bungkus kopi, bungkus mi instan, bungkus sabun dan lain sebagainya. Itu merupakan limbah plastik yang berhasil dikumpulkan oleh para jemaat gereja," ujarnya, Jumat (20/12).
Lanjutnya, setelah terkumpul limbah tersebut tidak lantas dibuat menjadi ecobrick. Namun terlebih dahulu dicuci dengan air hingga bersih untuk kemudian dijemur.
"Limbah plastik yang di potong kecil-kecil itu lalu dimasukkan ke dalam botol bekas air mineral berukuran 600 ml, hingga berbentuk padat atau disebut ecobrick," terang Stevanus.
Dikatakannya, untuk proses merangkai hingga menjadi pohon natal seberat 3 kwintal, pihaknya membutuhkan waktu tiga pekan lamanya. Apalagi selama proses tersebut ia mengaku sempat kekurangan sampah untuk didaur ulang.
Beruntungnya, pemerintah desa (Pemdes) Gembong tidak tinggal diam dan memberikan bantuan sebanyak 260 botol ecobrik untuk menuntaskan pohon natal.
"Kami menghabiskan sebanyak 1.000 ecobrick, satu ecobrik itu memiliki bobot 300 gram. Sehingga totalnya pohon natal ini 3 kwintal. Karena lumayan berat, kami menopangnya dengan kerangka besi," ujar Stevanus.
Ide awal pembuatan pohon natal dari ecobrick muncul, saat ia melihat banyaknya sampah yang berserakan di sekitar lingkungan gereja. Berangkat dari sana, ia pun memberanikan diri untuk membuat perayaan Natal lebih berkesan dengan memanfaatkan limbah plastik.
Lepas Natal, Stevanus membeberkan, jika ecobrick yang terangkai di pohon natal itu akan dimanfaatkan kembali untuk pembuatan taman di Gereja GITJ Gembong. Dari sini ia ingin menyampaikan, agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungannya.
"Natal menjadikan kita sahabat bagi semua orang dalam membangun lingkungan. Dapat mengajarkan masyarakat dan jemaat gereja pada khususnya untuk lebih menghargai lingkungan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat," ujarnya.