London, Gatra.com - Parlemen Inggris akan melakukan pemungutan suara terhadap kesepakatan Brexit yang diusulkan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson pada Jumat (20/12). Ini merupakan sebuah langkah untuk menepati janjinya untuk "memberikn kado Brexit untuk Natal" setelah kemenangannya dalam pemilihan umum, sebagaimana dilansir dari Reuters.
Setelah menderita beberapa kekalahan berat di parlemen sebelumnya, Johnson sekarang menikmati sebagian besar dukungan dan menghadapi sedikit pertentangan dalam meloloskan RUU untuk mengimplementasikan perubahan kebijakan luar negeri dan perdagangan terbesar Inggris dalam lebih dari 40 tahun.
Baca Juga: UE Sepakat Keputusan Brexit Ditunda Sampai 31 Januari 2020
Lebih dari tiga tahun sejak Inggris memilih untuk keluar dari Uni Eropa dalam referendum 2016. Ketidakpastian mendalam tentang Brexit telah digantikan oleh batas waktu yang jelas pada 31 Januari.
"Hari ini kami akan memenuhi janji yang kami buat kepada masyarakat dan mendapatkan suara Brexit sebagai kado Natal," kata Johnson sebelum pemungutan suara, yang diperkirakan akan berlangsung sekitar pukul 14.30 GMT, hari ini.
“Kemudian, pada awal dekade baru, di awal fajar baru untuk negara kita, anggota parlemen kita akan kembali ke Westminster untuk segera menyelesaikan pekerjaan, membawa kita keluar dari UE pada 31 Januari dan memajukan negara ini,” tambahnya.
Baca Juga: Brexit Tak Kunjung Usai, Prospek Ekonomi Inggris Makin Suram
Tahap akhir ratifikasi akan dilakukan setelah Natal. Tetapi Johnson ingin mengadakan pemungutan suara sebelum itu sebagai tanda kesungguhan niatnya.
Setelah keluar nanti, Inggris perlu mengamankan pengaturan perdagangan baru dengan UE. RUU Perjanjian Penarikan memastikan bahwa tidak ada peluang hukum untuk memperpanjang pembicaraan mereka hingga akhir tahun depan.
Hanya seminggu setelah dia membawa kemenangan Partai Konservatif terbesar sejak Margaret Thatcher pada 1987, Johnson telah menetapkan program pemerintah yang ambisius dengan mengamankan Brexit sebagai agendanya untuk membayar kembali kepercayaan pemilih.
Baca Juga: Trump Dukung Johnson dan Farage Memimpin Inggris
Berharap untuk memenuhi tuntutan pemilih Inggris utara dan tengah yang melanggar tradisi mereka mendukung Partai Buruh untuk mendukungnya, dia juga berjanji lebih banyak anggaran untuk layanan kesehatan negara, pendidikan, dan kepolisian.
"Setelah bertahun-tahun keterlambatan dan dendam di parlemen, kami akan memberikan kepastian. Para pelaku usaha yang bekerja keras serta orang-orang di seluruh negeri ini akan memiliki dasar yang kuat untuk merencanakan masa depan," katanya. "Tahun depan akan menjadi tahun yang hebat bagi negara kita," pungkasnya.