Home Ekonomi BPDPKS Siapkan Dana Abadi Rp2 Triliun Mulai 2020

BPDPKS Siapkan Dana Abadi Rp2 Triliun Mulai 2020

Jakarta, Gatra.com - Direktur Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Dono Boestami mengatakan akan menyiapkan dana abadi Rp2 triliun sebagai modal awal mulai tahun 2020 untuk mendukung pengelolaan dana bagi program-program perkelapasawitan nasional.

Dono mengakui agak terlambat dalam membentuk dana abadi ini mengingat sudah mendapat persetujuan dari Komite Pengarah yang beranggotakan Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Pertanian, Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perindustrian.

"Kalau kurang dari pungutan, ada beberapa metode atau jalan keluarnya, pertama menaikkan tarif pungutannya atau kedua menutupi dari dana kelolaan kita tadi (dana abadi)," kata Dono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/12).

Dono menyebut, dana abadi itu akan diinvestasikan ke dalam instrumen surat utang negara (SUN). Selama ini, investasi yang dilakukan BPDPKS hanya dalam bentuk deposito.

"Saat ini kami terus berkomunikasi dengan Ditjen PPR (Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaam dan Resiko). Jadi sudah ada pembicaraan-pembicaraan, mudah-mudahan," ungkapnya.

Direktur Investasi BPDPKS Kabul Wijayanto mengatakan baru akan melakukan investasi ke dalam instrumen SUN tahun depan, karena harus menyiapkan perangkat-perangkat seperti standard obligating procedure, komite investasi, dan lainnya.

"Artinya, ketika nanti ada suatu keputusan, itu sudah harus mempertimbangkan terkait mitigasi risiko dan sebagainya, sehingga ketika itu diambil juga," ujarnya kepada awak media.

Kabul menambahkan nantinya portofolio tidak hanya berisi SUN, tetapi bisa juga berupa surat berharga negara selain SUN, surat berharga korporasi, dan saham blue chip. Namun, pihaknya hanya fokus berinvestasi melalui SUN pada tahun 2020.

"Kita berharap bisa 1 persen (lebih besar) dari return yang diterima dari deposito karena kan semua trennya turun semua nih, jadi prosesnya kita mulai dari awal dan akan meningkat. Intinya kita bisa back up untuk belanja-belanja program," katanya.

113

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR